SAKA Bakti Husada Kota Malang

Jumat, 25 Januari 2013

Statistika

Statistika adalah cabang dari matematika terapan yang mempunyai cara-cara, maksudnya mengkaji/membahas, mengumpulkan, dan menyusun data, mengolah dan menganalisis data, serta menyajikan data dalam bentuk kurva atau diagram, menarik kesimpulan, menafsirkan parameter, dan menguji hipotesa yang didasarkan pada hasil pengolahan data. Contoh: statistik jumlah lulusan siswa SMA dari tahun ke tahun, statistik jumlah kendaraan yang melewati suatu jalan, statistik perdagangan antara negara-negara di Asia, dan sebagainya.

A.Menyajikan data dalam bentuk diagram
1. Diagram Garis
Penyajian data statistik dengan menggunakan diagram berbentuk garis lurus disebut diagram garis lurus atau diagram garis. Diagram garis biasanya digunakan untuk menyajikan data statistik yang diperoleh berdasarkan pengamatan dari waktu ke waktu secara berurutan. Sumbu X menunjukkan waktu-waktu pengamatan, sedangkan sumbu Y menunjukkan nilai data pengamatan untuk suatu waktu tertentu. Kumpulan waktu dan pengamatan membentuk titik-titik pada bidang XY, selanjutnya kolom dari tiap dua titik yang berdekatan tadi dihubungkan dengan garis lurus sehingga akan diperoleh diagram garis atau grafik garis.


2. Diagram Lingkaran
Diagram lingkaran adalah penyajian data statistik dengan menggunakan gambar yang berbentuk lingkaran. Bagian-bagian dari daerah lingkaran menunjukkan bagianbagian atau persen dari keseluruhan. Untuk membuat diagram lingkaran, terlebih dahulu ditentukan besarnya persentase tiap objek terhadap keseluruhan data dan besarnya sudut pusat sektor lingkaran.


3. Diagram Batang
Diagram batang umumnya digunakan untuk menggambarkan perkembangan nilai suatu objek penelitian dalam kurun waktu tertentu. Diagram batang menunjukkan keterangan-keterangan dengan batang-batang tegak atau mendatar dan sama lebar dengan batang-batang terpisah.
Contoh soal

4. Diagram Batang Daun
Diagram batang daun dapat diajukan sebagai contoh penyebaran data. Dalam diagram batang daun, data yang terkumpul diurutkan lebih dulu dari data ukuran terkecil sampai dengan ukuran yang terbesar. Diagram ini terdiri dari dua bagian, yaitu batang dan daun. Bagian batang memuat angka puluhan dan bagian daun memuat angka satuan.
Contoh soal
Buatlah diagram batang-daun dari data berikut.
45 10 20 31 48 20 29 27 11 8
25 21 42 24 22 36 33 22 23 13
34 29 25 39 32 38 50 5

5. Diagram Kotak Garis
Data statistik yang dipakai untuk menggambarkan diagram kotak garis adalah statistik Lima Serangkai, yang terdiri dari data ekstrim (data terkecil dan data terbesar), Q1, Q2, dan Q3.

Kodim 1015/Sampit Gelar Apel Senja Pramuka Saka Wira Kartika



926117_apel senja saka wira kartika.jpg

(22/1)Korem 102/Panju Panjung,- Pada tanggal 19 Januari 2013 Saka Wira Kartika Kodim 1015/Sampit bekerjasama dengan Gerakan Pramuka Kwartir Ranting Mentawa Baru Ketapang Kab. Kotawaringin Timur, Kalteng, melaksanakan Apel Gelar Senja, di lapangan Kodim 1015/Sampit
Sebelum pelaksanaan Apel Gelar Senja seluruh anggota Pramuka Siaga, Penggalang, dan Penegak diberikan pembekalan Wawasan Kebangsaan yang bertema “Kita Indonesia” yang disampaikan oleh Dandim 1015/Sampit, di aula Jenderal Sudirman Kodim 1015/Sampit. Dandim juga, mengingatkan kepada seluruh anggota Pramuka bahwa Kita adalah merupakan bagian dari bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai macam-macam suku, agama, bahasa. Namun demikian walaupun terdiri dari berbagai keanekaragaman tersebut sebagai anggota Pramuka harus tetap bersatu dan memiliki disiplin yang tinggi.
Pada kesempatan itu pula telah dilaksanakan penyerahan Piala dan Piagam Penghargaan Lomba Menggambar dan Lomba Mewarnai oleh Dandim 1015/Sampit dan Camat Mentawa Baru Ketapang  Bapak Drs, Ahmad Sarwo Oboi sebagai Majelis Pembimbing Kwartir Ranting Mentawa Baru Ketapang
Kegiatan Gelar Apel Senja dimulai pukul 17.00 WIB, dengan peserta apel seluruh anggota Pramuka Siaga, Penggalang dan Penegak se-Kecamatan Mentawa Baru Ketapang sekitar 500 Orang selaku Irup (Inspektur Upacara) Dandim 1015/Sampit Letkol Inf Harnoto. Kegiatan berakhir pukul 17.25 WIB, dengan tertib, lancar, dan aman.
[sumber berita: http://www.tni.mil.id]

Selasa, 22 Januari 2013

Pramuka Saka Bahari Bantu Warga Korban Banjir Kelapa Gading Jakarta Utara



986680_posko gabungan saka bahari Nasional.jpg

JAKARTA-JP :  Masih tingginya intensitas hujan yang turun selama berhari-hari mengakibatkan banjir di sejumlah wilayah di  DKI Jakarta dan sekitarnya. Melihat kondisi tersebut Ketua Kapinsaka Bahari Laksamana Pertama Kingkin Suroso SE, ikut peduli membantu meringankan beban masyarakat yang terkena dampak banjir saat ini. Dengan mengerahkan potensi  personil pramuka saka bahari yang terampil dan teruji
” Saka Bahari dan Hiprada (Himpunan Pramuka Wreda) bersama  GM IBI (Gerakan Muda Insan Bahari Indonesia) membuka posko gabungan bersama untuk melakukan bantuan terhadap  masyarakat yang terkena korban banjir diwilayah kelapa gading Jakarta Utara,” ujar  Laksama Kingkin Suroso, saat memberi keterangan kepada Tim liputan JP  di halaman Markas Komando Puspomal, Kelapa Gading Jakarta Utara. Sabtu  19 Januari 2013.
“Kegiatan ini merupakan bhakti sosial bidang kepramukaan yang telah masuk agenda program kerja strategis, terencana dan terpadu,  pramuka saka bahari dalam menghadapi kejadian-kejadian bencana alam, untuk turun langsung kelokasi bencana membantu  kantong-kantong rumah pemukiman masyarakat yang  menjadi korban  banjir seperti kejadian saat ini,” tambahnya.
Dalam pamantauan Tim JP di lapangan, terlihat  para anggota pramuka saka bahari ikut membagikan bingkisan berupa bahan kebutuhan pokok yang dibutuhkan oleh warga korban banjir dikawasan kelapa gading dan sekitarnya dengan menggunakan perahu karet  serta dibantu oleh beberapa anggota pasukan marinir dan POM AL
“Kami sangat apresiasi sekali dengan kegiatan adik-adik pramuka saka bahari yang masih remaja  bahu-membahu dalam melakukan bantuan terhadap  korban banjir seperti saat ini, karena sudah sangat  jarang sekali kita melihat kegiatan-kegiatan bhakti sosial terhadap  bantuan penanggulangan bencana  seperti ini pramuka terlibat didalamnya,” ujar Wandi salah satu warga yang  terkena korban banjir di Kelapa Gading.
Sementara sejak pukul 12.30 WIB  air sudah terlihat mulai surut  dan aktifitas warga korban banjir mulai kembali ke rumahnya masing-masing  untuk melakukan pembersihaan lumpur yang masuk kedalam rumah tempat tinggal.
[sumber berita: http://jurnalpatrolinews.com]

Kakwarnas Kukuhkan Pengurus dan Anggota DKN


650070_1.JPG


Jakarta (22/1), Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Prof. Dr. H. Azrul Azwar, M.P.H Selasa pagi (22/1) mengukuhkan Pengurus dan Anggota Dewan Kerja Pramuka Penegak dan Pramuka Pendega Nasional (DKN) Pergantian Antar Waktu masa bakti 2008-2013. Pengukuhan dilaksanakan di kantor Kwarnas Gerakan Pramuka, Jakarta.
            Melalui SK Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka nomor: 173 Tahun 2012 tentang Dewan Kerja Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega Nasional Pergantian Antar Waktu Masa Bakti 2008-2013, Kwartir Nasional memberhentikan dengan hormat, Pengurus Dewan Kerja Nasional Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega masa bakti 2008-2013 sebagaimana tercantun dalam Surat Keputusan Kwarnas Gerakan Pramuka Nomor 190 Tahun 2011, disertai ucapan terima kasih dan penghargaan atas darma baktinya kepada Gerakan Pramuka.
            Pergantian antar waktu dilakukan karena ketua dan beberapa pengurus DKN telah melewati batas usia Pramuka Pandega, sehingga dipandang perlu untuk diadakan kembali pergantian pengurus antar waktu.
            Pergantian pengurus antar waktu dilaksanakan melalui mekanisme rekrutmen calon anggota pada tanggal 7-9 Desember 2012 serta Rapat Pleno DKN pada tanggal 11 Desember 2012 yang telah menyusun kepengurusan DKN pergantian antar waktu masa bakti 2008-2013.
            Sesuai SK Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka nomor: 173 Tahun 2012, Ketua Sangga Kerja Raimuna Nasional 2012, Yudha Adyaksa ditetapkan sebagai Ketua DKN yang baru masa bakti 2008-2013 menggantikan Saudara Muklis yang memasuki masa purna.
            Susunan Pengurus Dewan Kerja Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega Nasional Pergantian Antar Waktu Masa Bakti 2008-2013 sebagai berikut: Yudha Adyaksa sebagai Ketua,  Neni Nuraeni sebagai Wakil Ketua, Muhammad Fuad Al Baar sebagai Sekretaris I, Rozak Leslie Nento sebagai Sekretaris II,  Nur Indah Lestari sebagai Bendahara. Ketua Bidang Kajian Kepramukaan Tangguh Pramono dengan anggota Ahmad Zaky. Bidang Kegiatan Kepramukaan Mas Atiawati, Bidang Pengabdian Masyarakat Asep Saeful Milah dan Bidang Evaluasi dan Pengembangan Dik Kurniawan.

Senin, 21 Januari 2013

Logaritma

Logaritma adalah operasi matematika yang merupakan kebalikan dari eksponen atau pemangkatan.

Rumus dasar logaritma:
Dasar Logaritma

Mencari nilai logaritma:
Cara untuk mencari nilai logaritma antara lain dengan menggunakan:
* Tabel
* Kalkulator (yang sudah dilengkapi fitur log)

Kegunaan logaritma:
Logaritma sering digunakan untuk memecahkan persamaan yang pangkatnya tidak diketahui. Turunannya mudah dicari dan karena itu logaritma sering digunakan sebagai solusi dari integral. Dalam persamaan bn = x, b dapat dicari dengan pengakaran, n dengan logaritma, dan x dengan fungsi eksponensial.

Rumus Logaritma:
Rumus Logaritma
Sains dan teknik:
Dalam sains, terdapat banyak besaran yang umumnya diekspresikan dengan logaritma. Sebabnya, dan contoh-contoh yang lebih lengkap, dapat dilihat di skala logaritmik.

* Negatif dari logaritma berbasis 10 digunakan dalam kimia untuk mengekspresikan konsentrasi ion hidronium (pH). Contohnya, konsentrasi ion hidronium pada air adalah 10−7 pada suhu 25 °C, sehingga pH-nya 7.

* Satuan bel (dengan simbol B) adalah satuan pengukur perbandingan (rasio), seperti perbandingan nilai daya dan tegangan. Kebanyakan digunakan dalam bidang telekomunikasi, elektronik, dan akustik. Salah satu sebab digunakannya logaritma adalah karena telinga manusia mempersepsikan suara yang terdengar secara logaritmik. Satuan Bel dinamakan untuk mengenang jasa Alexander Graham Bell, seorang penemu di bidang telekomunikasi. Satuan desibel (dB), yang sama dengan 0.1 bel, lebih sering digunakan.

* Skala Richter mengukur intensitas gempa bumi dengan menggunakan skala logaritma berbasis 10.

* Dalam astronomi, magnitudo yang mengukur terangnya bintang menggunakan skala logaritmik, karena mata manusia mempersepsikan terang secara logaritmik.

Penghitungan yang lebih mudah:
Logaritma memindahkan fokus penghitungan dari bilangan normal ke pangkat-pangkat (eksponen). Bila basis logaritmanya sama, maka beberapa jenis penghitungan menjadi lebih mudah menggunakan logaritma:
Sifat Logaritma
Sifat-sifat diatas membuat penghitungan dengan eksponen menjadi lebih mudah, dan penggunaan logaritma sangat penting, terutama sebelum tersedianya kalkulator sebagai hasil perkembangan teknologi modern.

Untuk mengkali dua angka, yang diperlukan adalah melihat logaritma masing-masing angka dalam tabel, menjumlahkannya, dan melihat antilog jumlah tersebut dalam tabel. Untuk mengitung pangkat atau akar dari sebuah bilangan, logaritma bilangan tersebut dapat dilihat di tabel, lalu hanya mengkali atau membagi dengan radix pangkat atau akar tersebut

KESEBANGUNAN DAN KONGRUENSI


Pada bab ini, kamu akan diajak untuk memahami kesebangunan bangun datar dan penggunaannya dalam pemecahan masalah dengan cara mengidentifikasi bangun-bangun datar yang sebangun dan kongruen, mengidentifikasi sifat-sifat dua segitiga sebangun dan kongruen, serta menggunakan konsep kesebangunan segitiga dalam pemecahan masalah.

Dua bangun dikatakan sebangun jika
a. panjang sisi-sisi yang bersesuaian dari kedua bangun tersebut memiliki perbandingan senilai
b. sudut-sudut yang bersesuaian dari kedua bangun tersebut sama besar.
2. Bangun-bangun yang memiliki bentuk dan ukuran yang sama dikatakan bangun-bangun yang kongruen.
3. Syarat dua segitiga sebangun adalah sisi-sisi yang bersesuaian sebanding atau sudut-sudut yang bersesuaian sama besar.
4. Syarat dua segitiga kongruen:
a. Sisi-sisi yang bersesuaian sama panjang (s.s.s)
b. Dua sisi yang bersesuaian sama panjang dan sudut yang diapitnya sama besar (s.sd.s)
c. Dua sudut yang bersesuaian sama besar dan sisi yang berada di antaranya sama panjang (sd.s.sd)
d. Dua sudut yang bersesuaian sama besar dan sisi yang berada di hadapannya sama panjang (sd.sd.s).

Persamaan Garis dan Gradien

Persamaan garis lurus dapat ditulis dalam bentuk y = mx + c dengan m dan c suatu konstanta. Persamaan garis yang melalui titik (0, c) dan sejajar garis y = mx adalah y = mx + c. Langkah-langkah menggambar grafik persamaan y = mx atau y = mx + c sebagai berikut:
– Tentukan dua titik yang memenuhi persamaan garis tersebut dengan membuat tabel untuk mencari koordinatnya.
– Gambar dua titik tersebut pada bidang koordinat Cartesius.
– Hubungkan dua titik tersebut, sehingga membentuk garis lurus yang merupakan grafik persamaan yang dicari.

Gradien suatu garis adalah bilangan yang menyatakan kecondongan suatu garis yang merupakan perbandingan antara komponen y dan komponen x. Garis dengan persamaan y = mx memiliki gradien m dan melalui titik (0, 0). Garis dengan persamaan y = mx + c memiliki gradien m dan melalui titik (0, c). Garis dengan persamaan ax + by + c = 0 memiliki gradien (-a/b).

Gradien garis yang melalui titik (x1, y1) dan (x2, y2) adalah (y2-y1)/(x2-x1). Gradien garis yang sejajar sumbu X adalah nol. Gradien garis yang sejajar sumbu Y tidak didefinisikan. Garis-garis yang sejajar memiliki gradien yang sama. Hasil kali gradien dua garis yang saling tegak lurus adalah –1.

Persamaan garis yang melalui titik (x1, y1) dan bergradien m adalah y – y1 = m(x – x1). Persamaan garis yang melalui titik (x1, y1) dan sejajar garis y = mx + c adalah y – y1 = m(x – x1). Persamaan garis yang melalui titik (x1, y1) dan tegak lurus garis y = mx + c adalah y – y1 = (-1/m)(x – x1).

Persamaan garis yang melalui dua titik dapat diselesaikan dengan substitusi ke fungsi linear y = ax + b. Persamaan garis yang melalui titik A(x1, y1) dan B(x2, y2)
adalah (y-y1)/(y2-y1)=(x-x1)/(x2-x1).

Faktorisasi Al-Jabar

Pernahkah kalian berbelanja di supermarket? Sebelum berbelanja, kalian pasti memperkirakan barang apa saja yang akan dibeli dan berapa jumlah uang yang harus dibayar. Kalian dapat memperkirakan jumlah uang yang harus dibayar jika kalian mengetahui harga dan banyaknya barang yang akan dibeli. Untuk menghitungnya, kalian tentu memerlukan cara perkalian atau menggunakan cara faktorisasi.

Tujuan pembelajaranmu pada bab ini adalah:
* dapat menyelesaikan operasi tambah, kurang, kali, bagi, dan pangkat pada bentuk aljabar;
* dapat menentukan faktor suku aljabar;
* dapat menguraikan bentuk aljabar ke dalam faktor-faktornya.

Kata-Kata Kunci:
* penjumlahan bentuk aljabar
* perpangkatan bentuk aljabar
* pengurangan bentuk aljabar
* faktor suku aljabar
* perkalian bentuk aljabar
* faktorisasi bentuk aljabar
* pembagian bentuk aljabar

Di kelas VII kalian telah mempelajari mengenai bentuk-bentuk aljabar. Coba kalian ingat kembali materi tersebut, agar kalian dapat memahami bab ini dengan baik. Selain itu, kalian juga harus menguasai materi tentang KPK dari dua bilangan atau lebih dan sifat-sifat operasi hitung pada bilangan bulat. Perhatikan uraian berikut.

Bonar dan Cut Mimi membeli alat-alat tulis di koperasi sekolah. Mereka membeli 5 buku tulis, 2 pensil, dan 3 bolpoin. Jika buku tulis dinyatakan dengan x, pensil dengan y, dan bolpoin dengan z maka Bonar dan Cut Mimi membeli 5x + 2y + 3z. Selanjutnya, bentuk-bentuk 5x + 2y + 3z, 2x2, 4xy2, 5x2 – 1, dan (x – 1) (x + 3) disebut bentuk-bentuk aljabar. Sebelum mempelajari faktorisasi suku aljabar, marilah kita ingat kembali istilah-istilah yang terdapat pada bentuk aljabar.

1. Variabel
Variabel adalah lambang pengganti suatu bilangan yang belum diketahui nilainya dengan jelas. Variabel disebut juga peubah. Variabel biasanya dilambangkan dengan huruf kecil a, b, c, ... z.
2. Konstanta
Suku dari suatu bentuk aljabar yang berupa bilangan dan tidak memuat variabel disebut konstanta.
3. Koefisien
Koefisien pada bentuk aljabar adalah faktor konstanta dari suatu suku pada bentuk aljabar.
4. Suku
Suku adalah variabel beserta koefisiennya atau konstanta pada bentuk aljabar yang dipisahkan oleh operasi jumlah atau selisih.
a. Suku satu adalah bentuk aljabar yang tidak dihubungkan oleh operasi jumlah atau selisih.
Contoh: 3x, 4a2, –2ab, ...
b. Suku dua adalah bentuk aljabar yang dihubungkan oleh satu operasi jumlah atau selisih.
Contoh: a2 + 2, x + 2y, 3x2 – 5x, ...
c. Suku tiga adalah bentuk aljabar yang dihubungkan oleh dua operasi jumlah atau selisih.
Contoh: 3x2 + 4x – 5, 2x + 2y – xy, ...
Bentuk aljabar yang mempunyai lebih dari dua suku disebut suku banyak atau polinom.

Pengenalan Al-Jabar

Pada arena balap mobil, sebuah mobil balap mampu melaju dengan kecepatan (3x + 10) km/jam selama 0,5 jam. Berapakah kecepatannya jika jarak yang ditempuh mobil tersebut 200 km?

A. BENTUK ALJABAR DAN UNSUR-UNSURNYA

Perhatikan ilustrasi berikut:
Banyak boneka Rika 5 lebihnya dari boneka Desy. Jika banyak boneka Desy dinyatakan dengan x maka banyak boneka Rika dinyatakan dengan x + 5. Jika boneka Desy sebanyak 4 buah maka boneka Rika sebanyak 9 buah. Bentuk seperti (x + 5) disebut bentuk aljabar.

Bentuk aljabar adalah suatu bentuk matematika yang dalam penyajiannya memuat huruf-huruf untuk mewakili bilangan yang belum diketahui. Bentuk aljabar dapat dimanfaatkan untuk menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Hal-hal yang tidak diketahui seperti banyaknya bahan bakar minyak yang dibutuhkan sebuah bis dalam tiap minggu, jarak yang ditempuh dalam waktu tertentu, atau banyaknya makanan ternak yang dibutuhkan dalam 3 hari, dapat dicari dengan menggunakan aljabar.

Contoh bentuk aljabar yang lain seperti 2x, –3p, 4y + 5, 2x2 – 3x + 7, (x + 1)(x – 5), dan –5x(x – 1)(2x + 3). Huruf-huruf x, p, dan y pada bentuk aljabar tersebut disebut variabel. Selanjutnya, pada suatu bentuk aljabar terdapat unsur-unsur aljabar, meliputi variabel, konstanta, faktor, suku sejenis, dan suku tak sejenis.

Agar kalian lebih jelas mengenai unsur-unsur pada bentuk aljabar, pelajarilah uraian berikut:

1. Variabel, Konstanta, dan Faktor
Perhatikan bentuk aljabar 5x + 3y + 8x – 6y + 9. Pada bentuk aljabar tersebut, huruf x dan y disebut variabel. Variabel adalah lambang pengganti suatu bilangan yang belum diketahui nilainya dengan jelas. Variabel disebut juga peubah. Variabel biasanya dilambangkan dengan huruf kecil a, b, c, ..., z.

Adapun bilangan 9 pada bentuk aljabar di atas disebut konstanta. Konstanta adalah suku dari suatu bentuk aljabar yang berupa bilangan dan tidak memuat variabel. Jika suatu bilangan a dapat diubah menjadi a = p X q dengan a, p, q bilangan bulat, maka p dan q disebut faktor-faktor dari a.

Pada bentuk aljabar di atas, 5x dapat diuraikan sebagai 5x = 5 X x atau 5x = 1 X 5x. Jadi, faktor-faktor dari 5x adalah 1, 5, x, dan 5x. Adapun yang dimaksud koefisien adalah faktor konstanta dari suatu suku pada bentuk aljabar. Perhatikan koefisien masing-masing suku pada bentuk aljabar 5x + 3y + 8x – 6y + 9. Koefisien pada suku 5x adalah 5, pada suku 3y adalah 3, pada suku 8x adalah 8, dan pada suku –6y adalah –6.

2. Suku Sejenis dan Suku Tak Sejenis
a) Suku adalah variabel beserta koefisiennya atau konstanta pada bentuk aljabar yang dipisahkan oleh operasi jumlah atau selisih.

Suku-suku sejenis adalah suku yang memiliki variabel dan pangkat dari masing-masing variabel yang sama. Contoh: 5x dan –2x, 3a2 dan a2, y dan 4y, ...

Suku tak sejenis adalah suku yang memiliki variabel dan pangkat dari masing-masing variabel yang tidak sama. Contoh: 2x dan –3x2, –y dan –x3, 5x dan –2y, ...

b) Suku satu adalah bentuk aljabar yang tidak dihubungkan oleh operasi jumlah atau selisih. Contoh: 3x, 2a2, –4xy, ...

c) Suku dua adalah bentuk aljabar yang dihubungkan oleh satu operasi jumlah atau selisih. Contoh: 2x + 3, a2 – 4, 3x2 – 4x, ...

d) Suku tiga adalah bentuk aljabar yang dihubungkan oleh dua operasi jumlah atau selisih. Contoh: 2x2 – x + 1, 3x + y – xy, ...

Bentuk aljabar yang mempunyai lebih dari dua suku disebut suku banyak.

B. OPERASI HITUNG PADA BENTUK ALJABAR

1. Penjumlahan dan Pengurangan Bentuk Aljabar
Pada bentuk aljabar, operasi penjumlahan dan pengurangan hanya dapat dilakukan pada suku-suku yang sejenis. Jumlahkan atau kurangkan koefisien pada suku-suku yang sejenis.

2. Perkalian
Perlu kalian ingat kembali bahwa pada perkalian bilangan bulat berlaku sifat distributif perkalian terhadap penjumlahan, yaitu a X (b + c) = (a X b) + (a X c) dan sifat distributif perkalian terhadap pengurangan, yaitu a X (b – c) = (a X b) – (a X c), untuk setiap bilangan bulat a, b, dan c. Sifat ini juga berlaku pada perkalian bentuk aljabar.

3. Perpangkatan
Coba kalian ingat kembali operasi perpangkatan pada bilangan bulat. Operasi perpangkatan diartikan sebagai perkalian berulang dengan bilangan yang sama. Hal ini juga berlaku pada perpangkatan bentuk aljabar. Pada perpangkatan bentuk aljabar suku dua, koefisien tiap suku ditentukan menurut segitiga Pascal. Misalkan kita akan menentukan pola koefisien pada penjabaran bentuk aljabar suku dua (a + b)n, dengan n bilangan asli.
Perhatikan uraian berikut:
Contoh Perpangkatan Aljabar
Gambar Segitiga Pascal
Pada segitiga Pascal tersebut, bilangan yang berada di bawahnya diperoleh dari penjumlahan bilangan yang berdekatan yang berada di atasnya.

4. Pembagian

Hasil bagi dua bentuk aljabar dapat kalian peroleh dengan menentukan terlebih dahulu faktor sekutu masing-masing bentuk aljabar tersebut, kemudian melakukan pembagian pada pembilang dan penyebutnya.

5. Substitusi pada Bentuk Aljabar

Nilai suatu bentuk aljabar dapat ditentukan dengan cara menyubstitusikan sebarang bilangan pada variabel-variabel bentuk aljabar tersebut.

6. Menentukan KPK dan FPB Bentuk Aljabar
Coba kalian ingat kembali cara menentukan KPK dan FPB dari dua atau lebih bilangan bulat. Hal itu juga berlaku pada bentuk aljabar. Untuk menentukan KPK dan FPB dari bentuk aljabar dapat dilakukan dengan menyatakan bentuk-bentuk aljabar tersebut menjadi perkalian faktor-faktor primanya. Perhatikan contoh berikut:
Contoh FPB dan KPK Aljabar

C. PECAHAN BENTUK ALJABAR

Di bagian depan kalian telah mempelajari mengenai bentuk aljabar beserta operasi hitungnya. Pada bagian ini kalian akan mempelajari tentang pecahan bentuk aljabar, yaitu pecahan yang pembilang, atau penyebut, atau kedua-duanya memuat bentuk aljabar.

1. Menyederhanakan Pecahan Bentuk Aljabar

Suatu pecahan bentuk aljabar dikatakan paling sederhana apabila pembilang dan penyebutnya tidak mempunyai faktor persekutuan kecuali 1, dan penyebutnya tidak sama dengan nol. Untuk menyederhanakan pecahan bentuk aljabar dapat dilakukan dengan cara membagi pembilang dan penyebut pecahan tersebut dengan FPB dari keduanya.

2. Operasi Hitung Pecahan Aljabar dengan Penyebut Suku Tunggal
a. Penjumlahan dan pengurangan
Pada bab sebelumnya, kalian telah mengetahui bahwa hasil operasi penjumlahan dan pengurangan pada pecahan diperoleh dengan cara menyamakan penyebutnya, kemudian menjumlahkan atau mengurangkan pembilangnya. Kalian pasti juga masih ingat bahwa untuk menyamakan penyebut kedua pecahan, tentukan KPK dari penyebut-penyebutnya. Dengan cara yang sama, hal itu juga berlaku pada operasi penjumlahan dan pengurangan bentuk pecahan aljabar. Perhatikan contoh berikut:
Contoh Penjumlahan Pecahan Aljabar
b. Perkalian dan pembagian
Perkalian pecahan aljabar tidak jauh berbeda dengan perkalian bilangan pecahan. Perhatikan contoh berikut:
Contoh Perkalian Pecahan Aljabar
c. Perpangkatan pecahan bentuk aljabar
Operasi perpangkatan merupakan perkalian berulang dengan bilangan yang sama. Hal ini juga berlaku pada perpangkatan pecahan bentuk aljabar. Perhatikan contoh berikut:
Contoh Perpangkatan Pecahan Aljabar

Bilangan Bulat

Pernahkah kalian memerhatikan termometer? Termometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur suhu suatu zat. Pada pengukuran menggunakan termometer, untuk menyatakan suhu di bawah 0oC digunakan tanda negatif. Pada tekanan 1 atmosfer, suhu air mendidih 100oC dan membeku pada suhu 0oC. Jika air berubah menjadi es, suhunya kurang dari 0oC. Misalkan, es bersuhu –7oC, artinya suhu es tersebut 7oC di bawah nol.

Tujuan pembelajaranmu pada bab ini adalah:
- dapat memberikan contoh bilangan bulat;
- dapat menyatakan sebuah besaran sehari-hari yang menggunakan bilangan negatif;
- dapat menentukan letak bilangan bulat pada garis bilangan;
- dapat menyelesaikan operasi tambah, kurang, kali, bagi, dan pangkat bilangan bulat termasuk operasi campuran;
- dapat menentukan sifat-sifat perkalian dan pembagian bilangan negatif dengan negatif dan positif dengan negatif;
- dapat menaksir hasil perkalian dan pembagian bilangan bulat;
- dapat menghitung kuadrat dan pangkat tiga serta akar kuadrat dan akar pangkat tiga bilangan bulat;
- dapat menemukan dan menggunakan sifat penjumlahan, pengurangan, perkalian,
pembagian, dan perpangkatan bilangan bulat untuk menyelesaikan masalah.

Kata-Kata Kunci:
- bilangan bulat positif
- bilangan bulat negatif
- penjumlahan bilangan bulat
- pengurangan bilangan bulat
- perkalian bilangan bulat
- pembagian bilangan bulat
- perpangkatan dan akar bilangan bulat

1. Bilangan bulat terdiri dari bilangan bulat negatif, nol, dan bilangan bulat positif.

2. Sifat-sifat penjumlahan pada bilangan bulat.

a. Sifat tertutup

Untuk setiap bilangan bulat a dan b, berlaku a + b = c dengan c juga bilangan bulat.
b. Sifat komutatif

Untuk setiap bilangan bulat a dan b, selalu berlaku a + b = b + a.
c. Sifat asosiatif

Untuk setiap bilangan bulat a, b, dan c selalu berlaku (a + b) + c = a + (b + c).
d. Mempunyai unsur identitas

Untuk sebarang bilangan bulat a, selalu berlaku a + 0 = 0 + a. Bilangan nol (0) merupakan unsur identitas pada penjumlahan.
e. Mempunyai invers

Untuk setiap bilangan bulat a, selalu berlaku a + (–a) = (–a) + a = 0. Invers dari a adalah –a, sedangkan invers dari –a adalah a.

3. Jika a dan b bilangan bulat maka berlaku a – b = a + (–b).

4. Operasi pengurangan pada bilangan bulat berlaku sifat tertutup.

5. Jika p dan q bilangan bulat maka
1) p x q = pq;
2) (–p) x q = –(p x q) = –pq;
3) p x (–q) = –(p x q) = –pq;
4) (–p) x (–q) = p x q = pq.

6. Untuk setiap p, q, dan r bilangan bulat berlaku sifat
a. tertutup terhadap operasi perkalian;
b. komutatif: p x q = q x p;
c. asosiatif: (p x q) x r = p x (q x r);
d. distributif perkalian terhadap penjumlahan: p x (q + r) = (p x q) + (p x r);
e. distributif perkalian terhadap pengurangan: p x (q – r) = (p x q) – (p x r).

7. Unsur identitas pada perkalian adalah 1, sehingga untuk setiap bilangan bulat p berlaku p x 1 = 1 x p = p.

8. Pembagian merupakan operasi kebalikan dari perkalian.

9. Pada operasi pembagian bilangan bulat tidak bersifat tertutup.

10. Apabila dalam suatu operasi hitung campuran bilangan bulat tidak terdapat tanda kurung, pengerjaannya berdasarkan sifat-sifat operasi hitung berikut.
a. Operasi penjumlahan (+) dan pengurangan (–) sama kuat, artinya operasi yang terletak di sebelah kiri dikerjakan terlebih dahulu.
b. Operasi perkalian ( x ) dan pembagian (:) sama kuat artinya operasi yang terletak di sebelah kiri dikerjakan terlebih dahulu.
c. Operasi perkalian ( x ) dan pembagian (:) lebih kuat daripada operasi penjumlahan (+) dan pengurangan (–), artinya operasi perkalian ( x ) dan pembagian (:) dikerjakan terlebih dahulu daripada operasi penjumlahan (+) dan pengurangan (–).

Sifat Koligatif Larutan

4 macam sifat koligatif larutan:
o Penurunan tekanan uap
o Kenaikan titik didih larutan
o Penurunan titik beku larutan
o Tekanan osmotik

I. PENURUNAN TEKANAN UAP (ΔP)
Keterangan :
ΔP : penurunan tekanan uap
Po : tekanan uap jenuh pelarut
P : tekanan uap jenuh larutan
Xp : fraksi mol pelarut
Xt : fraksi mol terlarut

Penting!!
Jika zat pelarut atau terlarut merupakan elektrolit maka ditambahkan faktor Van’t Hoff (i) pada rumus fraksi mol (mol zat elektrolit (pelarut atau terlarut) dikali i)

Keterangan :
α : derajat ionisasi → elektrolit kuat α = 1
n : jumlah ion
cnth: Al2(SO4)3 → n = 5
H2SO4 → n = 3

II. KENAIKAN TITIK DIDIH (ΔTb)
Keterangan :
ΔTb : kenaikan titik didih
Kb : konstanta kenaikan titik didih molal pelarut
m : molalitas zat terlarut
Tb air = 100oC
i : faktor Van’t Hoff

III. PENURUNAN TITIK BEKU (ΔTf)

Keterangan :
ΔTf : penurunan titik beku
Kf : konstanta penurunan titik beku molal pelarut
m : molalitas zat terlarut
Tf air = 0oC
i : faktor Van’t Hoff

IV. TEKANAN OSMOTIK (∏)
Keterangan :
M : molaritas larutan (M)
R : 0,082
T : suhu (K)

Struktur Atom & SPU

Anda telah mengetahui beberapa unsur dalam kehidupan sehari-hari. Unsur dapat mengalami perubahan materi yaitu perubahan kimia. Ternyata perubahan kimia ini disebabkan oleh partikel terkecil dari unsur tersebut. Partikel terkecil inilah yang kemudian dikenal sebagai atom.

Seandainya Anda memotong satu butir beras menjadi dua bagian, kemudian dipotong lagi menjadi dua bagian dan seterusnya hingga tidak dapat lagi. Bagian terkecil yang tidak dapat lagi, inilah awal mulanya berkembangnya konsep atom.

Konsep atom itu dikemukakan oleh Demokritos yang tidak didukung oleh eksperimen yang meyakinkan, sehingga tidak dapat diterima oleh beberapa ahli ilmu pengetahuan dan filsafat. Pengembangan konsep atom-atom secara ilmiah dimulai oleh John Dalton (1805), kemudian dilanjutkan oleh Thomson (1897), Rutherford (1911) dan disempurnakan oleh Bohr (1914).

Hasil eksperimen yang memperkuat konsep atom ini menghasilkan gambaran mengenai susunan partikel-partikel tersebut di dalam atom. Gambaran ini berfungsi untuk memudahkan dalam memahami sifat-sifat kimia suatu atom. Gambaran susunan partikel-partikel dasar dalam atom disebut model atom. Marilah kita pelajari satu persatu masing-masing konsep/model atom tersebut.

1. Model Atom Dalton
John Dalton mengemukakan hipotesa tentang atom berdasarkan hukum kekekalan massa (Lavoisier) dan hukum perbandingan tetap (Proust). Teori yang diusulkan Dalton:

a. Atom merupakan bagian terkecil dari materi yang sudah tidak dapat dibagi lagi.
b. Atom digambarkan sebagai bola pejal yang sangat kecil, suatu unsur memiliki atom-atom yang identik dan berbeda untuk unsur yang berbeda.
c. Atom-atom bergabung membentuk senyawa dengan perbandingan bilangan bulat dan sederhana. Misalnya air terdiri atom-atom hidrogen dan atom-atom oksigen.
d. Reaksi kimia merupakan pemisahan atau penggabungan atau penyusunan kembali dari atom-atom, sehingga atom tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan.

Hipotesa Dalton digambarkan dengan model atom sebagai bola pejal seperti peluru pada tolak peluru. Teori atom Dalton tidak dapat menerangkan suatu larutan dapat menghantarkan listrik. Bagaimana mungkin suatu bola pejal dapat menghantarkan listrik, padahal listrik adalah elektron yang bergerak. Berarti ada partikel lain yang dapat menyebabkan terjadinya daya hantar listrik.

2. Model Atom Thomson

Kelemahan dari Dalton diperbaiki oleh JJ. Thomson, eksperimen yang dilakukannya tabung sinar kotoda. Hasil eksperimennya menyatakan ada partikel bermuatan negatif dalam atom yang disebut elektron. Thomson mengusulkan model atom seperti roti kismis atau kue onde-onde. Suatu bola pejal yang permukaannya dikelilingi elektron dan partikel lain yang bermuatan positif sehingga atom bersifat netral. Kelemahan model Thomson ini tidak dapat menjelaskan susunan muatan positif dan negatif dalam bola atom tersebut.

3. Model Atom Rutherford
Eksperimen yang dilakukan Rutherford adalah penembakan lempeng tipis dengan partikel alpha. Ternyata partikel itu ada yang diteruskan, dibelokkan atau dipantulkan. Berarti di dalam atom terdapat susunansusunan partikel bermuatan positif dan negatif.

Hipotesa dari Rutherford adalah atom yang tersusun dari inti atom dan elektron yang mengelilinginya. Inti atom bermuatan positif dan massa atom terpusat pada inti atom. Model atom Rutherford seperti tata surya.

Kelemahan dari Rutherford tidak dapat menjelaskan mengapa elektron tidak jatuh ke dalam inti atom. Berdasarkan teori fisika, gerakan elektron mengitari inti ini disertai pemancaran energi sehingga lama - kelamaan energi elektron akan berkurang dan lintasannya makin lama akan mendekati inti dan jatuh ke dalam inti.

Ambilah seutas tali dan salah satu ujungnya Anda ikatkan sepotong kayu sedangkan ujung yang lain Anda pegang. Putarkan tali tersebut di atas kepala Anda. Apa yang terjadi? Benar. Lama kelamaan putarannya akan pelan dan akan mengenai kepala Anda karena putarannya lemah dan Anda pegal memegang tali tersebut. Karena Rutherford adalah telah dikenalkan lintasan/kedudukan elektron yang nanti disebut dengan kulit.

4. Model Atom Niels Bohr
Kelemahan dari Rutherford diperbaiki oleh Niels Bohr dengan percobaannya menganalisa spektrum warna dari atom hidrogen yang berbentuk garis. Hipotesis Bohr adalah:

a. Atom terdiri dari inti yang bermuatan positif dan dikelilingi oleh elektron yang bermuatan negatif di dalam suatu lintasan.
b. Elektron dapat berpindah dari satu lintasan ke yang lain dengan menyerap atau memancarkan energi sehingga energi elektron atom itu tidak akan berkurang.

Jika berpindah lintasan ke lintasan yang lebih tinggi maka elektron akan menyerap energi. Jika beralih ke lintasan yang lebih rendah maka akan memancarkan energi.

Kelebihan atom Bohr adalah bahwa atom terdiri dari beberapa kulit untuk tempat berpindahnya elektron. Kelemahan model atom ini adalah: tidak dapat menjelaskan spekrum warna dari atom berelektron banyak. Sehingga diperlukan model atom yang lebih sempurna dari model atom Bohr.

Rumus Kimia

Rumus kimia adalah rumus yang menyatakan lambang atom dan jumlah atom unsur yang menyusun senyawa. Rumus kimia disebut juga rumus molekul, karena penggambaran yang nyata dari jenis dan jumlah atom unsur penyusun senyawa yang bersangkutan.

Berbagai bentuk rumus kimia sebagai berikut:

1. Rumus kimia untuk molekul unsur monoatomik.

Rumus kimia ini merupakan lambang atom unsur itu sendiri.

Contoh : Fe, Cu, He, Ne, Hg.

2. Rumus kimia untuk molekul unsur diatomik.

Rumus kimia ini merupakan penggabungan dua atom unsur yang sejenis dan saling berikatan.

Contoh : H2, O2, N2, Cl2, Br2, I2.

3. Rumus kimia untuk molekul unsur poliatomik.

Rumus kimia ini merupakan penggabungan lebih dari dua atom unsur yang sejenis dan saling berikatan.

Contoh : O3, S8, P4.

4. Rumus kimia untuk molekul senyawa ion

Merupakan rumus kimia yang dibentuk dari penggabungan antar atom yang bermuatan listrik, yaitu ion positif (kation) dan ion negatif (anion). Ion positif terbentuk karena terjadinya pelepasan elektron (Na+, K+, Mg2+), sedangkan ion negatif terbentuk karena penangkapan elektron (Cl-, S2-, SO42-).

Penulisan rumus kimia senyawa ion sebagai berikut.

-Penulisan diawali dengan ion positif (kation) diikuti ion negatif (anion).

-Pada kation dan anion diberi indeks, sehingga didapatkan senyawa yang bersifat netral (jumlah muatan (+) = jumlah muatan (-)).

-Bentuk umum penulisannya sebagai berikut.

Contoh :
Na+ dengan Cl- membentuk NaCl.
Mg2+ dengan Br- membentuk MgBr2.
Fe2+ dengan SO42- membentuk FeSO4.

5. Rumus kimia untuk senyawa biner nonlogam dengan nonlogam.

Penulisan rumus kimia ini berdasarkan kecenderungan atom yang bermuatan positif diletakkan di depan, sedangkan kecenderungan atom bermuatan negatif diletakkan di belakang menurut urutan atom berikut ini.

B – Si – C – S – As – P- N – H – S – I – Br – Cl – O – F

Contoh : CO2, H2O, NH3.

6. Rumus kimia /rumus molekul senyawa organik.

Rumus ini juga menunjukkan jenis dan jumlah atom penyusun senyawa organik yang berdasarkan gugus fungsi masing – masing senyawa.

Contoh :

CH3COOH : asam asetat

CH4 : metana (alkana)

C2H5OH : etanol (alkohol)

7. Rumus kimia untuk senyawa anhidrat.

Anhidrat merupakan sebutan dari garam tanpa air kristal (kehilangan molekul air kristalnya) atau H2O.

Contoh :

CaCl2 anhidrous atau CaCl2.2H2O.

CuSO4 anhidrous atau CuSO4.5H2O.

8. Rumus kimia untuk senyawa kompleks.

Penulisan rumus senyawa dan ion kompleks ditulis dalam kurung siku [...].

Contoh :

Na2[MnCl4]

[Cu(H2O)4](NO3)2

K4[Fe(CN)6]

RUMUS EMPIRIS

Rumus empiris merupakan rumus kimia yang menyatakan jenis dan perbandingan paling sederhana (bilangan bulat terkecil) dari atom – atom penyusun senyawa.

Contoh :

C12H22O11 (gula)

CH2O (glukosa)

C2H6O (alkohol)

CHO2 (asam oksalat)

RUMUS STRUKTUR

Rumus struktur merupakan rumus kimia yang menggambarkan posisi atau kedudukan atom dan jenis ikatan antar atom pada molekul.

Rumus struktur secara singkat dituliskan :

CH3CH3

CH3COOH

RUMUS BANGUN/BENTUK MOLEKUL

Adalah rumus kimia yang menggambarkan kedudukan atom secara geometri/ tiga dimensi dari suatu molekul.

Sistim Periodik Unsur


Sistem Periodik UnsurPada abad ke-19 para ahli kimia mulai dapat menghitung massa atom secara akurat. Adanya kesamaan sifat yang ditemukan pada beberapa unsur menarik perhatian para ahli kimia untuk mulai mengelompokannya.

A. PERKEMBANGAN SISTEM PERIODIK
Usaha pengelompokan unsur-unsur berdasarkan kesamaan sifat dilakukan agar unsur-unsur tersebut mudah dipelajari.

1. Triade Dobereiner
Pada tahun 1829, Johan Wolfgang Dobereiner mempelajari sifat-sifat beberapa unsur yang sudah diketahui pada saat itu. Dobereiner melihat adanya kemiripan sifat di antara beberapa unsur, lalu mengelompokkan unsur-unsur tersebut menurut kemiripan sifatnya. Ternyata tiap kelompok terdiri dari tiga unsur sehingga disebut triade. Apabila unsur-unsur dalam satu triade disusun berdasarkan kesamaan sifatnya dan diurutkan massa atomnya, maka unsur kedua merupakan rata-rata dari sifat dan massa atom dari unsur pertama dan ketiga.

2. Teori Oktaf Newland
Pada tahun 1864, John Alexander Reina Newland menyusun daftar unsur yang jumlahnya lebih banyak. Susunan Newland menunjukkan bahwa apabila unsur-unsur disusun berdasarkan kenaikan massa atomnya, maka unsur pertama mempunyai kemiripan sifat dengan unsur kedelapan, unsur kedua sifatnya mirip dengan unsur kesembilan, dan seterusnya. Penemuan Newland ini dinyatakan sebagai Hukum Oktaf Newland.

Pada saat daftar Oktaf Newland disusun, unsur-unsur gas mulia (He, Ne, Ar, Kr, Xe, dan Rn) belum ditemukan. Gas Mulia ditemukan oleh Rayleigh dan Ramsay pada tahun 1894. Unsur gas mulia yang pertama ditemukan ialah gas argon. Hukum Oktaf Newland hanya berlaku untuk unsur-unsur dengan massa atom yang rendah.

3. Sistem Periodik Mendeleev
Pada tahun 1869, tabel sistem periodik mulai disusun. Tabel sistem periodik ini merupakan hasil karya dua ilmuwan, Dmitri Ivanovich Mendeleev dari Rusia dan Julius Lothar Meyer dari Jerman. Mereka berkarya secara terpisah dan menghasilkan tabel yang serupa pada waktu yang hampir bersamaan. Mendeleev menyajikan hasil kerjanya pada Himpunan Kimia Rusia pada awal tahun 1869, dan tabel periodik Meyer baru muncul pada bulan Desember 1869.

Mendeleev yang pertama kali mengemukakan tabel sistem periodik, maka ia dianggap sebagai penemu tabel sistem periodik yang sering disebut juga sebagai sistem periodik unsur pendek. Sistem periodik Mendeleev disusun berdasarkan kenaikan massa atom dan kemiripan sifat. Sistem periodik Mendeleev pertama kali diterbitkan dalam jurnal ilmiah Annalen der Chemie pada tahun 1871.

Hal penting yang terdapat dalam sistem periodik Mendeleev antara lain sebagai berikut:
a. dua unsur yang berdekatan, massa atom relatifnya mempunyai selisih paling kurang dua atau satu satuan;
b. terdapat kotak kosong untuk unsur yang belum ditemukan, seperti 44, 68, 72, dan 100;
c. dapat meramalkan sifat unsur yang belum dikenal seperti ekasilikon;
d. dapat mengoreksi kesalahan pengukuran massa atom relatif beberapa unsur, contohnya Cr = 52,0 bukan 43,3.

a. Kelebihan sistem periodik Mendeleev
1) Sifat kimia dan fisika unsur dalam satu golongan mirip dan berubah secara teratur.
2) Valensi tertinggi suatu unsur sama dengan nomor golongannya.
3) Dapat meramalkan sifat unsur yang belum ditemukan pada saat itu dan telah mempunyai tempat yang kosong.

b. Kekurangan sistem periodik Mendeleev
1) Panjang periode tidak sama dan sebabnya tidak dijelaskan.
2) Beberapa unsur tidak disusun berdasarkan kenaikan massa atomnya, contoh : Te (128) sebelum I (127).
3) Selisih massa unsur yang berurutan tidak selalu 2, tetapi berkisar antara 1 dan 4 sehingga sukar meramalkan massa unsur yang belum diketahui secara tepat.
4) Valensi unsur yang lebih dari satu sulit diramalkan dari golongannya.
5) Anomali (penyimpangan) unsur hidrogen dari unsur yang lain tidak dijelaskan.

4. Sistem Periodik Modern
Pada tahun 1914, Henry G. J. Moseley menemukan bahwa urutan unsur dalam tabel periodik sesuai dengan kenaikan nomor atom unsur. Moseley berhasil menemukan kesalahan dalam tabel periodik Mendeleev, yaitu ada unsur yang terbalik letaknya. Penempatan Telurium dan Iodin yang tidak sesuai dengan kenaikan massa atom relatifnya, ternyata sesuai dengan kenaikan nomor atom.

Telurium mempunyai nomor atom 52 dan iodin mempunyai nomor atom 53. Sistem periodik modern bisa dikatakan sebagai penyempurnaan sistem periodik Mendeleev. Sistem periodik modern dikenal juga sebagai sistem periodik bentuk panjang, disusun berdasarkan kenaikan nomor atom dan kemiripan sifat. Dalam sistem periodik modern terdapat lajur mendatar yang disebut periode dan lajur tegak yang disebut golongan.

Jumlah periode dalam sistem periodik ada 7 dan diberi tanda dengan angka:
• Periode 1 disebut sebagai periode sangat pendek dan berisi 2 unsur
• Periode 2 disebut sebagai periode pendek dan berisi 8 unsur
• Periode 3 disebut sebagai periode pendek dan berisi 8 unsur
• Periode 4 disebut sebagai periode panjang dan berisi 18 unsur
• Periode 5 disebut sebagai periode panjang dan berisi 18 unsur
• Periode 6 disebut sebagai periode sangat panjang dan berisi 32 unsur, pada periode ini terdapat unsur Lantanida yaitu unsur nomor 58 sampai nomor 71 dan diletakkan pada bagian bawah
• Periode 7 disebut sebagai periode belum lengkap karena mungkin akan bertambah lagi jumlah unsur yang menempatinya, sampai saat ini berisi 24 unsur. Pada periode ini terdapat deretan unsur yang disebut Aktinida, yaitu unsur bernomor 90 sampai nomor 103 dan diletakkan pada bagian bawah.

Jumlah golongan dalam sistem periodik ada 8 dan ditandai dengan angka Romawi. Ada dua golongan besar, yaitu golongan A (golongan utama) dan golongan B (golongan transisi). Golongan B terletak antara golongan IIA dan golongan IIIA.

Nama-nama golongan pada unsur golongan A
• Golongan IA disebut golongan alkali
• Golongan IIA disebut golongan alkali tanah
• Golongan IIIA disebut golonga boron
• Golongan IVA disebut golongan karbon
• Golongan VA disebut golongan nitrogen
• Golongan VIA disebut golongan oksigen
• Golongan VIIA disebut golongan halogen
• Golongan VIIIA disebut golongan gas mulia

Pada periode 6 golongan IIIB terdapat 14 unsur yang sangat mirip sifatnya, yaitu unsur-unsur lantanida. Pada periode 7 juga berlaku hal yang sama dan disebut unsur-unsur aktinida. Kedua seri unsur ini disebut unsur-unsur transisi dalam.

Unsur-unsur lantanida dan aktinida termasuk golongan IIIB, dimasukkan dalam satu
golongan karena mempunyai sifat yang sangat mirip.

B. SIFAT LOGAM

Sifat yang dimiliki oleh unsur sangat banyak. Pada bahasan ini, kita hanya akan membahas beberapa sifat dari unsur. Berdasarkan sifat kelogamannya, secara umum unsur dibedakan menjadi tiga kategori, yaitu unsur logam, unsur non logam, dan unsur metaloid (semi logam).

Logam banyak kita jumpai di sekitar kita, contohnya besi, aluminium, tembaga, perak, emas, dan lain-lain. Pada umumnya logam mempunyai sifat fisis, antara lain:
1. penghantar panas yang baik;
2. penghantar listrik yang baik;
3. permukaan logam mengkilap;
4. dapat ditempa menjadi lempeng tipis;
5. dapat meregang jika ditarik.

Kemampuan logam untuk meregang apabila ditarik disebut duktilitas. Kemampuan logam meregang dan menghantarkan listrik dimanfaatkan untuk membuat kawat atau kabel. Kemampuan logam berubah bentuk jika ditempa disebut maleabilitas. Kemampuan logam berubah bentuk jika ditempa dimanfaatka untuk membuat berbagai macam jenis barang, misalnya golok, pisau, cangkul, dan lain-lain. Sifat-sifat di atas tidak dimiliki oleh unsur-unsur bukan logam (non logam).

Jika dilihat dari konfigurasi elektronnya, unsur-unsur logam cenderung melepaskan elektron (memiliki energi ionisasi yang kecil), sedangkan unsur-unsur non logam cenderung menangkap elektron (memiliki energi ionisasi yang besar).

Dengan demikian, dapat dilihat kecenderungan sifat logam dalam sistem periodik, yaitu dalam satu golongan dari atas ke bawah semakin besar dan dalam satu periode dari kiri ke kanan semakin kecil. Jika kita lihat pada tabel periodik unsurnya, unsur-unsur logam berletak pada bagian kiri, sedangkan unsur-unsur non logam terletak di bagian kanan (lihat tabel periodik unsur).

Pada tabel periodik, batas antara unsur-unsur logam dan non logam sering digambarkan dengan tangga diagonal yang bergaris tebal. Unsur-unsur di daerah perbatasan mempunyai sifat ganda. Misalnya logam berilium (Be) dan aluminium (Al), logam-logam tersebut memiliki beberapa sifat bukan logam, dan biasa disebut unsur amfoter. Adapun logam yang berada di sebelahnya (dalam tabel periodik) yaitu Boron (B) dan Silikon (Si) merupakan unsur non logam yang memilki beberapa sifat logam, dan disebut unsur metaloid.

Struktur Atom

Anda telah mengetahui beberapa unsur dalam kehidupan sehari-hari. Unsur dapat mengalami perubahan materi yaitu perubahan kimia. Ternyata perubahan kimia ini disebabkan oleh partikel terkecil dari unsur tersebut. Partikel terkecil inilah yang kemudian dikenal sebagai atom.

Seandainya Anda memotong satu butir beras menjadi dua bagian, kemudian dipotong lagi menjadi dua bagian dan seterusnya hingga tidak dapat lagi. Bagian terkecil yang tidak dapat lagi, inilah awal mulanya berkembangnya konsep atom.

Konsep atom itu dikemukakan oleh Demokritos yang tidak didukung oleh eksperimen yang meyakinkan, sehingga tidak dapat diterima oleh beberapa ahli ilmu pengetahuan dan filsafat. Pengembangan konsep atom-atom secara ilmiah dimulai oleh John Dalton (1805), kemudian dilanjutkan oleh Thomson (1897), Rutherford (1911) dan disempurnakan oleh Bohr (1914).

Hasil eksperimen yang memperkuat konsep atom ini menghasilkan gambaran mengenai susunan partikel-partikel tersebut di dalam atom. Gambaran ini berfungsi untuk memudahkan dalam memahami sifat-sifat kimia suatu atom. Gambaran susunan partikel-partikel dasar dalam atom disebut model atom. Marilah kita pelajari satu persatu masing-masing konsep/model atom tersebut.

1. Model Atom Dalton
John Dalton mengemukakan hipotesa tentang atom berdasarkan hukum kekekalan massa (Lavoisier) dan hukum perbandingan tetap (Proust). Teori yang diusulkan Dalton:

a. Atom merupakan bagian terkecil dari materi yang sudah tidak dapat dibagi lagi.
b. Atom digambarkan sebagai bola pejal yang sangat kecil, suatu unsur memiliki atom-atom yang identik dan berbeda untuk unsur yang berbeda.
c. Atom-atom bergabung membentuk senyawa dengan perbandingan bilangan bulat dan sederhana. Misalnya air terdiri atom-atom hidrogen dan atom-atom oksigen.
d. Reaksi kimia merupakan pemisahan atau penggabungan atau penyusunan kembali dari atom-atom, sehingga atom tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan.

Hipotesa Dalton digambarkan dengan model atom sebagai bola pejal seperti peluru pada tolak peluru. Teori atom Dalton tidak dapat menerangkan suatu larutan dapat menghantarkan listrik. Bagaimana mungkin suatu bola pejal dapat menghantarkan listrik, padahal listrik adalah elektron yang bergerak. Berarti ada partikel lain yang dapat menyebabkan terjadinya daya hantar listrik.

2. Model Atom Thomson

Kelemahan dari Dalton diperbaiki oleh JJ. Thomson, eksperimen yang dilakukannya tabung sinar kotoda. Hasil eksperimennya menyatakan ada partikel bermuatan negatif dalam atom yang disebut elektron. Thomson mengusulkan model atom seperti roti kismis atau kue onde-onde. Suatu bola pejal yang permukaannya dikelilingi elektron dan partikel lain yang bermuatan positif sehingga atom bersifat netral. Kelemahan model Thomson ini tidak dapat menjelaskan susunan muatan positif dan negatif dalam bola atom tersebut.

3. Model Atom Rutherford
Eksperimen yang dilakukan Rutherford adalah penembakan lempeng tipis dengan partikel alpha. Ternyata partikel itu ada yang diteruskan, dibelokkan atau dipantulkan. Berarti di dalam atom terdapat susunansusunan partikel bermuatan positif dan negatif.

Hipotesa dari Rutherford adalah atom yang tersusun dari inti atom dan elektron yang mengelilinginya. Inti atom bermuatan positif dan massa atom terpusat pada inti atom. Model atom Rutherford seperti tata surya.

Kelemahan dari Rutherford tidak dapat menjelaskan mengapa elektron tidak jatuh ke dalam inti atom. Berdasarkan teori fisika, gerakan elektron mengitari inti ini disertai pemancaran energi sehingga lama - kelamaan energi elektron akan berkurang dan lintasannya makin lama akan mendekati inti dan jatuh ke dalam inti.

Ambilah seutas tali dan salah satu ujungnya Anda ikatkan sepotong kayu sedangkan ujung yang lain Anda pegang. Putarkan tali tersebut di atas kepala Anda. Apa yang terjadi? Benar. Lama kelamaan putarannya akan pelan dan akan mengenai kepala Anda karena putarannya lemah dan Anda pegal memegang tali tersebut. Karena Rutherford adalah telah dikenalkan lintasan/kedudukan elektron yang nanti disebut dengan kulit.

4. Model Atom Niels Bohr
Kelemahan dari Rutherford diperbaiki oleh Niels Bohr dengan percobaannya menganalisa spektrum warna dari atom hidrogen yang berbentuk garis. Hipotesis Bohr adalah:

a. Atom terdiri dari inti yang bermuatan positif dan dikelilingi oleh elektron yang bermuatan negatif di dalam suatu lintasan.
b. Elektron dapat berpindah dari satu lintasan ke yang lain dengan menyerap atau memancarkan energi sehingga energi elektron atom itu tidak akan berkurang.

Jika berpindah lintasan ke lintasan yang lebih tinggi maka elektron akan menyerap energi. Jika beralih ke lintasan yang lebih rendah maka akan memancarkan energi.

Kelebihan atom Bohr adalah bahwa atom terdiri dari beberapa kulit untuk tempat berpindahnya elektron. Kelemahan model atom ini adalah: tidak dapat menjelaskan spekrum warna dari atom berelektron banyak. Sehingga diperlukan model atom yang lebih sempurna dari model atom Bohr.

Sabtu, 19 Januari 2013

Crisis Center Pramuka Peduli Terima Sumbangan dari Taman Rekreasi Wiladatika (TRW) untuk Korban Banjir


507724_sumbangan dari TRW.jpg

Jakarta (19/01), Crisis Center Pramuka Peduli Kwarnas Gerakan Pramuka di Jalan Merdeka Timur No. 6 Jakarta sekaligus Posko Pramuka Peduli Kwarnas untuk bencana banjir menerima sumbangan/ bantuan dari Taman Rekreasi Wiladatika (TRW)-Cibubur berupa Mie istan, susu bayi, dan makanan bayi. Bantuan ini akan didistibusikan bagi korban banjir di Jabodetabek. (Hd)
[sumber berita: Humas Kwarnas]

Crisis Center Pramuka Peduli Kwarnas Terima Sumbangan bagi Korban Banjir


837186_sumbangan koran bencana.jpg

Jakarta (19/01), Crisis Center Pramuka Peduli Kwarnas Gerakan Pramuka di Jalan Merdeka Timur No. 6, Jakarta sekaligus Posko Pramuka Peduli Kwarnas menerima sumbangan/ bantuan dari Kak Murti Ganjar Dani salah satu staf Kwarnas, antara lain berupa air mineral, susu cair kemasan, biskuit, mie instan, popok bayi, pembalut. Bantuan ini akan didistibusikan bagi korban banjir di Jabodetabek. (Hd)
[sumber berita: Humas Kwarnas]

Crisis Center Pramuka Peduli Kwarnas Kirim Perlengkapan Rescue Kit untuk Korban Banjir di Bekasi


5833_serh terima rescue kit.jpg

Bekasi (18/01), Crisis Center Pramuka Peduli Kwarnas telah mengirimkan perlengkapan rescue Kit (Perahu karet, life jacket, pompa air) untuk membantu evakuasi korban banjir di daerah bekasi selatan yang diserahkan oleh Kak Adi Pamungkas, Annas Gerakan Pramuka Bidang Abdimas dan Siaga Bencana yang diterima langsung Kak Endar, Sekretaris Kwarcab Gerakan Pramuka Kota Bekasi. (Hd)
[sumber berita: Humas Kwarnas]

Jumat, 18 Januari 2013

45 Pramuka Penegak Kwarcab Sawahlunto Ikuti Gadianpinsat


85052_pramuka sawahlunto.jpg

SAWAHLUNTO – Sebanyak 45 Pramuka Penegak di lingkungan Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Kota Sawahlunto mengikuti kegiatan Gadian Pimpinan Satuan (Gadian Pinsat), Jum’at sampai Minggu (11-13/01) nanti.
Ketua Penyelenggara Gadianpinsat, Fauzan hamid menyatakan kegiatan khusus Pramuka penegak itu akan diikuti 45 Pramuka Penegak dari satuan ambalan gugus depan di Kwarcab ini.
Kegiatan lebih dikhususkan kepada pimpinan dan wakil pimpinan sangga agar lebih menselaraskan pola pembinaan dan pengembangan di pangkalan Gudep, sebutnya pada pembukaan kegiatan, di aula Camat Barangin, Jumat (11/1).
"Selama tiga hari ini, peserta akan dibekali materi dinamika kelompok, sejarah kepanduan dan kepramukaan, pola umum pembinaan pramuka penegak pandega, tata upacara penegak, teknik penyusunan Progja, administrasi Satuan Penegak, kegiatan menarik dan menantang pramuka Penegak, Musyawarah Penegak, pencapaian SKU dan SKK penegak serta Satuan Karya (saka)," katanya.
“Materi ini akan disampaikan melalui diskusi, praktek lapangan dan penugasan oleh tim koprs pelatih dan dinas pendidikan kota serta Sumatra Barat,” jelas Fauzan.
Sedangkan Sekretaris Kwarcab, Ediwar menyatakan harapannya kepada peserta Dianpinsat untuk dapat mengikuti dengan baik materi dan latihan yang didapatkan selama 3 hari nanti.
“Sebagai pimpinan di satuan masing-masing tentu akan menjadi dapat menggerakkan lagi latihan dan pembinaan di Gudepnya,” jelas Ediwar yang juga Kabid Pemuda Olahraga Dinas pendidikan itu.
Dengan kegiatan tersebut, katanya, diharapkan akan membuat pembinaan di ambalam masing-masing lebih bergairah. (tumpak)
[sumber berita: http://www.padangmedia.com]

Dua Anggota Pramuka Berangkat ke Lampung


Dua anggota aktif gerakan pramuka racana Bung Hatta-Rasuna Said pangkalan Universitas Bung Hatta Padang, Sumbar, yakni Oki Dikagura (19) dan Tika Purnama Sari (20) angkatan XXI,  berangkat mewakili Sumbar ke pertemuan PEKATPRAGA (Pelatihan Ketrampilan Alam Terbuka Pramuka Penegak Pandega) se-Sumatera Tahun 2013. Pertemuan yang bertemakan “Kembangkan Potensi Diri Sebagai Bekal Menjadi Generasi Mandiri” ini akan berlangsung selama seminggu lamanya. Menurut rencana, acara ini akan digelar Selasa (15/1) depan, di Universitas IAIN Intan Lampung Jalan Letkol H. Endro Sratmin Sukarame Bandar Lampung.
Menurut ketua putra racana Bung Hatta-Rasuna Said, Oki Dikagura, hari ini berangkat menuju Lampung untuk mengikuti kegiatan alam terbuka, ia akan berupaya merealisasikan ilmu yang telah didapat di daerah Sumbar khsusnya bagi gerakan pramuka,
Selanjutnya, Oki menerangkan, kebarangkatan ini sudah mendapat restu dari Kamabigus Gerakan Pramuka Universitas Bung Hatta, meskipun anggaran yang dibutuhkan masih terbilang cukup, ia berharap semua dapat terealisasi demi kampus dan Sumbar.
"Persoalan anggaran memang tidak kami ributkan walau dibilang cukup untuk kami berdua untuk ikut kegiatan, " jelasnya, Minggu (13/1).
Sementara itu, ketua pelaksana PEKATPRAGA se Sumatera Tahun 2013, Lailatussaadah, saat dikonfirmasi menyampaikan, kegiatan ini selain dari kerja dewan racana juga sebagai mengembangkan wawasan dan menggali ilmu pengetahuan anggota pramuka yang berpangkalan ditiap universitas se Sumatera. Kegiatan alam terbuka ini nantinya akan bergilir dan dibentuk forumnya agar terjalin silahturahmi antara racana se Sumatera.
"Ini merupakan kegiatan alam terbuka pramuka penegak dan pandega sebagai ajang menggali ilmu dan memperkenalkan alam, berharap semua dapat berjalan dengan baik dan ini baru pertama sekali digelar, " ujarnya.
Dari data yang dihimpun Padang Today, materi kegiatan yang akan digelar di IAIN Lampung terbagi atas dua bagian, pertama, materi umum berupa pengenalan alam bebas, HTC (Hiking, Tracking, Climbing), perencaneaan perjalanan, SAR (Search And Rescue). Kedua, materi khusus yakni PPGD, micro teaching, survival, kompas dan peta Topografi Peta Wilayah, serta penanaman seribu pohon oleh peserta di bumi perkemahan kawasan Gunung Rajabasa Desa Way, Kecamatan Kalianda, Lampung Selatan.
Saat ini, kedua anggota aktif tersebut telah berangkat menuju lampung kota Bandar Lampung sekitar pukul 10.00 Wib tadi pagi menggunakan BUS NPM Ekonomi, diperkirakan mereka akan tiba di Lampung  pukul 17. 00 WIB, besok (14/1). (Putra Tanhar)
[sumber berita: http://www.padang-today.com]

WIKA Tanam 2.500 bibit pohon kelapa di Bali


Bali - PT Wijaya Karya (WIKA) bekerjasama dengan Mabes TNI Angkatan Laut dan Satuan Karya Pramuka Bahari melakukan penanaman 2.500 bibit pohon Kelapa di Desa Serangan Bali (2/1). Secara keseluruhan kerjasama penanaman pohon ini berjumlah 10.000 pohon yang terdiri dari pohon kelapa pantai, pohon mangrove, pohon trembesi dan pohon mahoni yang tersebar di wilayah Tegal, Surabaya, Bali dan Lombok.
Acara penanaman pohon ini dihadiri oleh perwakilan Gubernur Bali selaku Ketua Majelis Pembimbing Daerah Gerakan Pramuka Bali, Kapinsaka Bahari Nasional Laksamana Kingkin Suroso, Direktur Keuangan WIKA Ganda Kusuma, Ketua Kwartir Daerah Bali, anggota Komisi IV DPR RI Anak Agung Jelantik, tim PKBL WIKA dan 250 anggota Pramuka Bali.
Di tahun 2012, WIKA memfokuskan kegiatan pelestarian lingkungan dalam bentuk penanaman 100 ribu pohon di seluruh lingkungan WIKA Group dan proyek-proyek WIKA yang tersebar di seluruh Indonesia. Hingga saat ini penanaman yang sudah terealisasi sebanyak 101.943 pohon. Program ini akan terus dilanjutkan hingga terakumulasi sebanyak 1 juta pohon pada tahun 2017.
[sumber berita: http://www.wika.co.id]

Belum Ideal, Rasio Pembina Pramuka dan Peserta Didik


PURWOKERTO - Masing-masing Gugus Depan (Gudep) gerakan pramuka di Kabupaten Banyumas didorong untuk terus mencetak para pembina pramuka.  Langkah ini perlu dilakukan, mengingat kabupaten ini masih kekurangan pembina pramuka.
''Rasio antara jumlah pembina pramuka dengan peserta didik masih belum ideal.  Rata-rata seorang pembina menangani 30-40 peserta didik, padahal idealnya seorang pembina menangani 10-20 siswa,'' kata Wakil Ketua Pusat Pendidikan dan Latihan (Pusdiklat) Kwarcab Gerakan Pramuka Banyumas, Moch Nafi MS, Sabtu (12/1).
Kurangnya jumlah pembina pramuka ini disebabkan setiap tahun ada yang memasuki pensiun atau sudah tidak aktif lagi.  Maka dari itu, perlu dilakukan upaya regenerasi dengan mencetak para pembina baru melalui kegiatan Kursus Mahir Dasar (KMD) bagi calon pembina.
Mereka yang lolos dalam KMD berhak memeroleh sertifikat.  Tanpa adanya sertifikat KMD, mereka tidak dapat menjadi seorang pembina.  ''Peranan para pembina menjadi cukup penting, sebab menjadi ujung tombak dalam pembinaan pramuka di Banyumas,'' ungkapnya.
Oleh karena itu, menurut dia, selama ini keberhasilan Kwarcab Banyumas dalam meraih predikat sebagai kwarcab tergiat se-Jateng, tidak lepas dari peranan para pembina dalam memberikan pendampingan terhadap peserta didik.
''Sudah ke-25 kali, Banyumas dinyatakan sebagai Kwarcab tergiat di Jateng,'' imbuh dia. (Budi S)
[sumber berita: http://www.suaramerdeka.com]

Pramuka Saka Bahari Lanal Tanjung Balai Karimun Berlatih Keterampilan Memasak


477758_saka bahari.JPG

Jakarta, 14 Januari 2013, -- Pramuka Saka Bahari Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Tanjung Balai Karimun berlatih keterampilan memasak yang dilaksanakan di Pos pengamat pembantu (Posmattu) Angkatan Laut Kolong, Tanjung Balai Karimun, Minggu (13/1)
Komandan Lanal (Danlanal) Tanjung Balai Karimun Letkol Laut (P) Sawa sebagai Kepala Pimpinan (Kapim) Saka Bahari didampingi Ketua Cabang 6 Koordinator Cabang (Korcab) IV Daerah Jalasenastri Armada Barat (DJAB) Ny. Ani Sawa menyaksikan pelatihan demo memasak yang dilaksanakan Pramuka Saka Bahari Lanal Tanjung Balai Karimun.
Kegiatan memasak tersebut, bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan ketrampilan bagi Pramuka Saka Bahari sekaligus sebagai pembekalan untuk persiapan mengikuti Pelayaran Lingkar Nusantara II yang akan dilaksanakan di Jakarta.
Selain berlatih keterampilan memasak, Pramuka Saka Bahari Lanal Tanjung Balai Karimun juga dilatih kekompakan dan kerjasama baik beregu maupun berkelompok.
Hadir pada acara tersebut Perwira Staf Lanal Tanjung Balai Karimun dan para Pembina Pramuka Saka Bahari Lanal Tanjung Balai Karimun.
[sumber berita: http://koarmabar.tnial.mil.id]

Siap Kembalikan Kejayaan Pramuka di Bunyu


249273_bulungan.jpg

TANJUNG SELOR - Diraihnya panji keberhasilan gerakan pramuka tergiat se-Kaltim untuk kali kedua ini ternyata juga menjadi motivasi tersendiri bagi kegiatan pramuka di Bunyu. Pasalnya usai kegiatan arak-arakan Sabtu (12/1) kemarin, seluruh pengurus Kwarting Ranting (Kwarran) Bunyu siap untuk kembali membangkit gerakan pramuka di kecamatan Bunyu. Kesiapan itu terungkap saat pertemuan antara pengurus Kwarran Bunyu dengan Pengurus Kwartir Cabang (Kwarcab) Bulungan di aula SMAN 1 Bunyu.
Untuk diketahui, gerakan pramuka di Kecamatan Bunyu pernah menjadi kegiatan pramuka terbaik se-Kabupaten Bulungan pada dekade tahun 1980-an. Tak hanya itu, pada tahun-tahun itu gerakan pramuka di Bunyu sempat menjadi rujukan untuk belajar kepramukaan. “Pada tahun 80-an (sekitar 1980, Red), Bunyu ini adalah tempatnya orang belajar pramuka, tapi setelah masuk tahun 1990-an ke atas kegiatan-kegiatan kepramukaan di Bunyu menurun sampai saat ini,” kata Ketua Kwarcab Bulungan H. AR Rasyid.
Masih kata Rasyid, jika dilihat dari keaktifan kegiatan kepramukaan dua tahun terakhir, maka gerakan pramuka di pulau Bunyu saat ini berada di posisi ke empat, sedangkan kegiatan tergiat pertama berada di Kwaran Tanjung Selor, kemudian Kwaran Tanjung Palas Utara, lalu disusul Kwaran Tanjung Palas. Dari itu Rasyid berharap agar kegiatan di Bunyu dapat ditingkatkan.
Sementara itu, Ketua Kwarran Bunyu, Badaruddin SE tidak menampik jika kepramukaan di Bunyu belakangan ini kurang aktif. Hal itu, kata dia, disebabkan beberapa factor, diantaranya kurangnya pendanaan serta minimnya perlengkapan kepramukan. Meski begitu, pihaknya bersama jajaran pengurus, termasuk pengurus 14 gugus depan di Kecamatan Bunyu, bertekat ingin mengembalikan kejayaan pramuka kegiatan pramuka di Bunyu. "Sama dengan yang disampaikan Ketua Kwarcab (H. AR Rasyid, Red), kita akan mengembalikan pramuka lebih baik kedepan," jelasnya.
Hal senada juga dikatakan Ketua Gugus depan 007005 dan 007006 SMAN 1 Bunyu, Bambang Priyo. "Kita akan berusaha bagaimana eksistensi pramuka di Bunyu menjadi barometernya (pramuka, Red) Bulungan. Meskipun tidak mudah, tentunya kita harus kerja keras," ungkapnya. (din/ash)
[sumber berita: http://www.radartarakan.co.id]

Ramah tamah dengan Kak Roy Suryo Menteri Pemuda dan Olahraga RI

696392_menpora baru.jpg
Jakarta (16/01), Kwartir Nasional Gerakan Pramuka menghadiri acara ramah tamah dengan Kak Roy Suryo, Menteri Pemuda dan olahraga RI yang juga pernah aktif di Pramuka menggantikan Kak Andi Mallarangeng.
Hadir dalam undangan ramah tamah, Kak Amaroso, Kak Jana, Kak Joedy, Kak Dani, staf Kwarnas dan Dewan Kerja Nasional (DKN), Pemuda Pelopor, SP3 (Sarjana Penggerak Pdembangunan di Pedesaan), dan Paskibraka serta  organisasi kepemudaan (OKP).
Dalam acara ramah tamah, kak Roy Suryo mengatakan bahwa “kita ingin mere-branding pramuka, artinya saya ingin agar Indonesia itu lebih dikenal lagi sebagai negara dengan memiliki kepramukaan yang cerdas dan modern serta menjadi tokoh-tokoh muda yang maju”
“Saya sudah bertemu dengan Bapak Nuh, Menteri Pendidikan Nasional untuk mendefinisikan lebih detail tentang kewajiban mata pelajaran pramuka pada level pendidikan formal. Dan itu harus kita cermati sebagai hal tantangan bagi kita untuk memanfaatkannya dengan baik dan saya menginginkan sosok Pramuka yang modern.” Ungkap kak Roy
Disela diskusi kak Amaroso menyatakan bahwa “saya senang sekali  bahwa Kak Roy suryo berasal dari Pramuka, jadi tahu persisi bahwa Gerakan Parmuka itu adalah orgnisasi pendidikan bukan orgnaisasi pemuda”.
Didalamnya ada anak-anak usia pemuda berusia 16-25. Oleh karena itu kami yang usia banyak ini adalah pendidik dan pengurus. Mereka ada digaris depan dari tingkat Siaga-Penggalang-Penegak-Pandega (S-G-T-D) inilah peserta didik yang kaum muda harapan bangsa. Kita yang tua-tua ini mencoba mendidik mereka menjadi pemimpin bangsa. (haerudin)
[sumber berita: Humas kwarnas]