SAKA Bakti Husada Kota Malang

Kamis, 28 Maret 2013

Mainpo Aliran Silat Khas Cianjur Ramaikan ISPC 2013


841304_Mainpo (2) copy.jpg

Mainpo aliran silat yang terlahir di bumi Cianjur ramaikan malam pertama kegiatan International Scout Peace Camp Tahun 2013 (ISPC 2013) di Sub Camp desa Sukaratu, Cianjur, Jawa Barat. Malam Seni Budaya Khas Sunda ini dilaksanakan di lapangan utama Desa Sukaratu, tempat peserta dan warga sekitar bisa melihat secara langsung hiburan yang banyak dinantikan warga sekitarnya.         
Mainpo merupakan aliran silat yang terlahir di bumi Cianjur yang diciptakan  Raden Haji Ibrahim atau yang lebih terkenal dengan panggilan Mamak Haji Ibrahim. Mamak Haji Ibrahim merupakan keturunan Kadaleman Cianjur.
Meskipun berupa kesenian silat, Mainpo digunakan untuk membela diri bukan untuk menyerang orang atau memulai perkelahian. Motto Mainpo adalah untuk membela diri, bukan untuk mencelakakan lawan, tetapi untuk melindungi lawan.
Tak kalah menariknya sajian Rampak Gendang mampu mengibur para peserta ISPC 2013 yang sejak tiba di Desa Sukaratu hingga menjelang sore terus diguyur hujan yang cukup deras. 
Rampak Gendang merupakan tarian yang dibawakan oleh sekelompok wanita dengan instrumen gendang. Kelompok wanita ini menunjukkan kepiawaian mereka dalam menabuh gendang.
Sajian terakhir yang cukup menghebohkan adalah tampilnya tarian Jaipongan. Tampilnya Jaipong Kembang Boled dan Jaipong Kembang Tanjung yang  menggoda mengundang minat peserta untuk ikut menari bersama. Peserta ISPC dari beberapa negara tampak ikut asik menari Jaipong di tengah lapangan. Mereka mengikuti gerakan para penari yang melenggak-lenggok mengikuti irama musik, sehingga malam itu suasana semakin semarak dan meriah.
Menurut Nurlaila, salah satu penari Jaipong dari sanggar seni Kutalaras, menari adalah suatu hal yang menyenangkan. Ia bersama temannya, Siti Khamsah, telah menekuni dunia tari Jaipong sejak duduk di bangku SMA. Mereka belajar menari Jaipong di sekolah seni SMKI Bandung. Selain menambah penghasilan, kemampuan menari Jaipong mereka telah membawa mereka ke Bali bahkan hingga ke negeri sebrang sebagai duta kesenian dan budaya. (MA)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar