SAKA Bakti Husada Kota Malang

Minggu, 18 Agustus 2013

Pengelolaan Lingkungan

Manusia ingin selalu meningkatkan kesejahteraannya. Sejalan dengan itu, maka bermunculan pabrik-pabrik yang mengolah hasil alam menjadi bahan pangan dan sandang. Kalian tentunya tahu bahwa dengan munculnya pabrik-pabrik tersebut juga menghasilkan asap dan limbah buangan yang dapat mengganggu kehidupan makhluk hidup. Zat yang mengganggu kelangsungan hidup makhluk hidup inilah yang disebut pencemar(polutan).
Apakah yang kalian rasakan jika kebetulan berhenti pada saat lampu merah di perempatan jalan yang penuh dengan kendaraan bermotor? Tahukah kalian bahwa asap tersebut mengandung gas yang membahayakan bagi kesehatan kalian? Ternyata pemenuhan kebutuhan manusia menimbulkan pencemaran yang merugikan manusia itu sendiri. Meskipun pemenuhan kebutuhan manusia tercukupi dengan menggunakan kemajuan teknologi. Namun akibat sampingnya dapat merugikan manusia itu sendiri apabila tanpa penanganan yang benar. Setelah mempelajari bab ini kalian dapat mengaplikasikan peran manusia dalam pengelolaan lingkungan untuk mengatasi pencemaran dan kerusakan lingkungan

A. Pencemaran Udara

Manusia memerlukan lingkungan yang bersih dan sehat, serta nyaman. Di samping itu, terbebas dari bahan pencemar, jika mungkin lingkungan dirasakan nyaman dan indah. Asap kendaraan bermotor dan asap cerobong pabrik merupakan bahan pencemaran udara dan mengandung karbon monoksida, hidrokarbon, nitrogen oksida, dan sulfur oksida.

1. Bahan Pencemar Udara

Bahan pencemar udara dapat berupa:

a.     Karbon monoksida

Karbon monoksida menyebabkan pengikatan oksigen oleh hemoglobin darah terganggu, sehingga mengakibatkan kepala pusing, mata berkunang- kunang, dan koordinasi otot menurun.

b.     Hidrokarbon

Hidrokarbon bereaksi dengan nitrogen oksida dan di bawah pengaruh sinar matahari membentuk smog, yaitu gas yang jika mengenai mata menyebabkan rasa pedih.

c.     Sulfur oksida

Sulfur oksida dapat menyebabkan terjadinya batuk, bronkitis, dan penyempitan saluran pernapasan (bronkioli). Sulfur oksida bereaksi dengan uap air di udara dapat mengakibatkan hujan asam. Hujan asam menyebabkan kerusakan pada tanaman pertanian.

d.     Nitrogen oksida

Nitrogen oksida bersama dengan hidrokarbon di bawah pengaruh sinar matahari membentuk smog, di samping itu juga dapat sebagai penyebab penyakit kanker.

e.     Chlorofluorocarbon (CFC)

Gas ini berasal dari gas buangan lemari es, AC, parfum, dan hairspray. Gas ini bereaksi dengan ozon di lapisan atas atmosfer, sehingga mengakibatkan lapisan ozon berlubang. Akibatnya sinar ultraviolet penyebab kanker kulit manusia dapat sampai di permukaan bumi.

f.     Debu

Debu dapat menyebabkan gangguan saluran pernapasan dan mata. Debu mengandung partikel timah yang dapat meracuni darah. Debu yang mengandung partikel besi dapat menyebabkan pembengkakan paru-paru. Timah sebagai bahan pencemar juga terkandung dalam asap kendaraan bermotor.

2. Akibat Pencemaran Udara

Pencemaran udara dapat mengakibatkan kerugian pada makhluk hidup ataupun gangguan kesehatan pada manusia.

a.     Hujan asam

Pencemaran berupa gas sulfur oksida yang bereaksi dengan uap air di udara akan menimbulkan hujan asam. Asam tersebut bersama dengan air hujan akan jatuh ke bumi sebagai hujan asam yang dapat mengakibatkan:
1)    Kerusakan atau kematian tanaman dan hewan.
2)    Merusak bangunan, khususnya yang terbuat dari kayu dan besi.

b.     Kerusakan lapisan ozon

Ozon (03 = bentuk oksigen yang tidak stabil) akan berubah menjadi oksigen (02) jika bereaksi dengan CFC yang berasal dari gas buangan peralatan rumah tangga (AC, lemari es, parfum, dan hairspray). Akibat hal ini akan merusak lapisan ozon yang ada di atas atmosfer bumi, sehingga terjadi lubang ozon. Sinar ultraviolet akan melalui lubang ozon sampai permukaan bumi yang potensial sebagai penyebab penyakit kanker pada manusia.
c.    Pemanasan global
Efek rumah kaca (pemanasan global) akan meningkatkan panas bumi. Pemanasan global ini akibat pencemar yang berupa gas karbon dioksida (C02). Gas ini berasal dari asap pabrik, asap kendaraan bermotor, hasil kebakaran hutan, dan pembakaran sampah. Gas karbon dioksida (C02) akan naik ke atmosfer dan menghalangi pemancaran panas dari bumi, sehingga panas memantul kembali ke bumi, sehingga terjadi kenaikan panas bumi. Akibat pemanasan global ini akan mengakibatkan bahaya kekeringan yang hebat, yang berdampak negatif terhadap kehidupan manusia.

B. Pencemaran Air

Pencemaran air erat kaitannya dengan pencemaran tanah. Air menjadi bagian yang penting bagi kehidupan semua makhluk hidup, terlebih bagi kehidupan manusia. Jika air sungai tercemar, maka
makhluk hidup dalam air tersebut terganggu, bahkan dapat mengalami kematian.
Bahan pencemar air dapat diklasifikasikan menjadi sampah rumah tangga dan pabrik, limbah cair rumah tangga dan pabrik, asam belerang (H2S), dan amoniak (NH,).

1. Pencemaran Air Sungai

Indikator pencemaran air sungai dapat dilihat langsung dari perubahan warna air dan bau yang tidak enak. Selain itu banyak bahan pencemar yang tidak dapat langsung diamati, tetapi akibatnya menimbulkan bahaya penyakit. Penyebaran bibit penyakit, seperti tipus, kolera, dan disentri melalui media air kotor. Limbah pabrik yang dibuang ke sungai tanpa melalui pengolahan terlebih dulu, akan membahayakan kehidupan makhluk yang berada di sungai/sekitarnya.

2. Pencemaran Air Pantai

Pabrik yang didirikan dekat pantai, demikian pula perumahan dekat pantai akan menjadi penyebab pencemaran air pantai. Limbah pabrik dan rumah tangga dapat mengganggu kehidupan makhluk hidup di pantai. Terlebih lagi jika terjadi tumpahan minyak tanah akibat kecelakaan kapal pengangkut minyak tanah

3. Pencemaran Air Tanah

Air tanah adalah air yang berada di tanah permukaan. Air tanah ini pada umumnya sebagai sumber air minum, untuk memasak, dan mencuci. Air tanah ini berasal dari rembesan air di permukaan tanah. Jika air di tanah permukaan tercemar oleh bahan pencemar dari limbah pabrik atau rumah tangga, tentu juga mencemari air tanah. Pembuatan septik tank yang tidak memenuhi standar akan potensial sebagai pencemar air tanah.

C. Pencemaran Tanah

Penggunaan pestisida yang berlebihan untuk membunuh hama tanaman di daratan akan membunuh bakteri tanah. Apabila bakteri tersebut sebagai bakteri pengurai, maka penyediaan humus akan berkurang. Sampah rumah tangga ternyata sebagai bahan pencemar tanah yang tergolong besar jumlahnya. Limbah rumah tangga misalnya air sabun dapat menyebabkan cacing mati, sehingga tanah menjadi tidak subur

D. Pencemaran Lain

Pencemaran yang tidak dapat dikelompokkan dalam pencemaran udara, air, dan tanah adalah pencemaran yang diakibatkan oleh:
  1. Kebisingan suara: menyebabkan istirahat terganggu.
  2. Radiasi dari bahan radioaktif: sebagai penyebab penyakit kanker.

E.   Usaha Mengatasi Pencemaran

Kesadaran masyarakat, termasuk kalian untuk menjaga lingkungan hidup yang bersih dan sehat, perlu kita realisasikan bersama. Usaha kita bersama untuk mengatasi pencemaran lingkungan hidup antara lain:
  1. Pembuangan sampah di tempat yang telah ditentukan, untuk mencegah penyebaran penyakit.
  2. Penanaman pohon perindang di tepi jalan dan kawasan pabrik untuk mengurangi bahan pencemar asap pabrik dan kendaraan bermotor.
  3. Penyediaan sarana kebersihan umum di tempat keramaian, untuk menghindari penyebaran penyakit.
  4. Pengolahan limbah buangan pabrik, agar tidak mencemari airsungai dan airtanah.
  5. Penempatan pabrik di tempat yang jauh dari lingkungan perumahan penduduk.
  6. Pencegahan kebakaran hutan dan menghindari pembakaran sampah di sembarang tempat.
  7. Usahakan lingkungan perumahan tertata rapi dan indah, bebas dari pencemaran.
  8. Pembuatan peraturan yang memadai untuk pemanfaatan bahan radioaktif, untuk menghindari risiko yang negatif.
  9. Menanam tanaman yang dapat menyerap racun, misalnya lidah mertua, dan lain-lain.
Mengurangi penggunaan bahan-bahan rumah tangga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar