SAKA Bakti Husada Kota Malang

Kamis, 31 Oktober 2013

Tsunami Aceh Jadi Momentum Kebangkitan Militer Indonesia

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin mengungkapkan, peristiwa tsunami di Aceh pada tahun 2004 menjadi momentum kebangkitan militer Indonesia.
Ia mengungkapkan, saat terjadi tragedi tsunami Aceh pada tahun 2004, TNI tak mampu mengevakuasi para korban karena keterbatasan peralatan akibat embargo. Saat itu, TNI tidak hanya tidak mampu melakukan mobilisasi, tetapi juga tidak membangun fasilitas kesehatan.

"Saat terjadi tsunami di Aceh, perlu evakuasi (korban). Tapi tak ada satupun pesawat kita yang mampu mengevakuasi," ujar Sjafrie, saat mengisi Simposium Ketahanan Nasional, di Universitas Paramadina, Jakarta, Kamis (26/9/2013).

"Jadi boro-boro untuk operasi militer, untuk operasi kemanusiaan saja enggak mampu," lanjutnya.

Sjafrie menjelaskan, peristiwa tersebut menjadi titik balik bagi militer Indonesia. Menurutnya, Pemerintah mulai menyadari bahwa Indonesia membutuhkan postur pertahanan militer yang memadai. Melalui Kementerian Pertahanan, Indonesia merancang misi untuk memperkuat postur pertahanan yang unggul, baik postur pertahanan militer dan postur pertahanan non-militer.

"Dengan luas negara yang begitu besar, sumber daya alam yang melimpah, serta penduduk yang banyak, postur pertahanan yang unggul dan memiliki daya tangkal yang tinggi menjadi kebutuhan yang mendasar," jelasnya.

Saat ini, menurut Sjafrie, Indonesia mengalami kebangkitan militer Indonesia setelah 15 tahun mengalami krisis ekonomi dan embargo militer. Ia mengungkapkan, ada dua ciri kebangkitan tersebut, yaitu memiliki kemampuan mobilisasi tinggi yang bisa digunakan, termasuk untuk operasi kemanusiaan, baik matra darat, laut, maupun udara, dan memiliki daya pukul yang dahsyat.

Selain itu, katanya, industri pertahanan nasional juga sedang mengalami kebangkitan. Sebelum tahun 2004, industri pertahanan nasional mengalami stagnasi akibat minimnya dana. Kini, lanjut Sjafrie, industri pertahanan mampu memproduksi peralatan militer untuk mobilisasi dan senjata yang sesuai dengan standar yang ditetapkan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

"Jadi kalau (industri pertahanan) kita mandiri, kita tidak takut diembargo," ujarnya.

Dengan demikian, kekuatan militer Indonesia, lanjut Sjafrie, tidak kalah dengan kekuatan militer dengan negara-negara di kawasan regional.

"Jadi, saya bisa menyimpulkan bahwa sejak tahun 2004 hingga saat ini, kita sedang mengalami kebangkitan militer," katanya.

Sumber : http://nasional.kompas.com/read/2013/09/26/1322540/Tsunami.Aceh.Jadi.Momentum.Kebangkitan.Militer.Indonesia

Minggu, 27 Oktober 2013

Kak Azrul Azwar, diantara pengurus Kepramukaan Asia Pasifik, sedang mengikuti meeting di Taiwan 18-22 Oktober 2013

351107_taiwan 1.jpg
Kak Azrul Azwar, diantara pengurus Kepramukaan Asia Pasifik, sedang mengikuti meeting di Taiwan 18-22 Oktober 2013
19/10, Kak Azrul Azwar, Ka Kwarnas GP selaku anggota Komite Kepramukaan Kawasan Asia Pasifik (Asia-Pacific Regional Scout Committee/APRSC), menghadiri pertemuan rutin APRSC di Chien Tan Youth Center, Taipei, Taiwan, tgl 19-20 Oktober 2013. Pertemuan membahas perkembangan kepramukaan di Asia Pasifik dan Dunia saat ini. Hadir pd pertemuan APRSC kali ini: Kak Simon H. Rhee, Ketua Komite Kepramukaan Sedunia; Kak Scott Teare, Sesjen Organisasi Gerakan Pramuka Sedunia/WOSM; serta undangan lainnya. (Ady-ynt)

Kak Kodrat Pramudho Membuka Kegiatan Jota Nasional ke-74 dan Joti Nasional ke-32

608816_Kak Kodrat.jpg


Cibubur, Jambore On The Air (JOTA) Nasional ke 74 dan Jambore On The Internet (JOTI) Nasional ke- 32 dibuka secara resmi oleh Wakil Ketua Bidang Humas & Informatika, DR. P.A. Kodrat Pramudho, bertempat di aula Tirta Teja Taman Rekreasi Wiladatika Cibubur, Jakarta Timur, Jumat sore ( 18/10). Kegiatan yang akan berlangsung 18-20 Oktober 2013 sekaligus ikut berpartisipasi dalam 56nd Jambore On The Air International dan 17th Jambore On The Internet.

Hadir dalam acara pembukaan Jambore On The Air (JOTA) Nasional ke 74 dan Jambore On The Internet (JOTI) Nasional ke- 32, antara lain Kak Hatta, Waka Kwarnas Bidang Kepramukaan dan Saka, Hari Prasetyo Kepala Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio Kelas I Jakarta, Perwakilan Andalan Nasional dan pengurus Orari Pusat.

Dalam kesempatan tersebut Kak Kodrat langsung melakukan QSO perdana dengan Kwarda Jawa Timur dan Chatting perdana bersama Kwarda Bali yang disaksikan langsung oleh 27 peserta pramuka penggalang, penegak dan pandega dari Jakarta Selatan, Jakarta Barat dan Bogor yang mengikuti kegiatan Jota Nasional ke 74 dan Joti Nasional ke-32.

Pelatihan Jota Komunikasi Radio Memiliki Peran Yang Sangat Penting Pada kegiatan pertolongan bencana

166966_Jota-joti2.jpg


Cibubur, Dalam kegiatan Jambore On The Air (JOTA) Nasional ke 74 dan Jambore On The Internet (JOTI) Nasional ke- 32 yang berlangsung di Aula Tirta Teja Taman Rekreasi Wiladatika Cibubur, Jakarta Timur, 31 peserta putri dan 28 peserta putra yang terdiri dari anggota pramuka penggalang, penegak dan pandega dari Kwarda DKI Jakarta dan Kwarda Jawa Barat tidak hanya mendapatkan ilmu dan wawasan tentang Joti, akan tetapi mereka juga dibekali ilmu melalui pelatihan Jota tentang Komunikasi Radio dalam Kegiatan Amatir Radio, Sabtu siang ( 19/10).
Kak Dicky Surjadi selaku NJO-Indonesia mengatakan bahwa kegiatan ini sangat penting dan mempunyai nilai positif untuk generasi muda dimasa yang akan datang. Pengetahuan tentang Komunikasi lewat Radio tetap penting untuk Pramuka. Pelatihan Jamboree On The Air (JOTA) bertujuan untuk memberikan bekal pengetahuan dan ketrampilan bagi kaum muda yaitu Pramuka Penegak dan Pandega dalam perangkat elektronik khususnya komunikasi menggunakan perangkat Radio Amatir. Komunikasi radio selain bisa digunakan untuk menjalin persahabatan sesama Pramuka se Nusantara maupun sedunia dapat dimanfaatkan dalam membantu kegiatan sosial dan pertolongan bencana, seperti Gunung Meletus, Tsunami, banjir bandang dan sebagainya.

Kak Dicky juga menambahkan bahwa Pada kegiatan pertolongan bencana, komunikasi radio memiliki peran yang sangat penting
Pelatihan dikemas dalam bentuk pemberian materi tentang pengetahuan komunikasi, Standar Operating Prosedur (SOP) dalam Komunikasi radio Amatir, dan Praktek menggunakan perangkat Radio yang dipandu oleh pemateri dari Andalan Nasional GP dan Orari Pusat. Setelah penyampaian materi selesai para Peserta dikenalkan dengan macam-macam alat komunikasi (Alkom), Standar Operating Prosedur (SOP) dalam berkomunikasi radio amatir.

Melalui kegiatan tersebut diharapkan akan terbina persaudaraan dan persatuan diantara sesama anggota Gerakan Pramuka melalui Komunikasi Radio yang pada gilirannya akan memperkokoh persatuan nasional.

(Humas : Yd)

Pembukaan Latihan Pengembangan Kepemimpinan (LPK) Tingkat Nasional 2013 2013

993742_Cibubur.jpg


Cibubur, Kak Jana Anggadiredja selaku waka Kwarnas Bidang Pendidikan dan Penelitian membuka secara resmi kegiatan Latihan Pengembangan Kepemimpinan (LPK) Tingkat Nasional 2013 yang berlangsung diaula Cut Nyak Dien Bumi Perkemahan Cibubur, Jakarta Timur, Rabu pagi (23/10). Hadir dalam acara pembukaan LPK Nasional, Pimpinan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Kak Susi Waka Pusdiklatnas dan Andalan Nasional.
Kegiatan LPK Mengambil tema “Be Inspiring Leader” bertujuan untuk meningkatkan Kualitas generasi muda yang siap menjadi pemimpin yang inspiratif dalam menyelesaikan masalah disekitarnya, karena generasi muda Indonesia harus mampu menumbuh kembangkan rasa peduli terhadap masyarakat sosial dan langsung terjun langsung ke masyarakat untuk memberikan kontribusi sebagai upaya dalam menyelesaikan masalah disekitar kita.

Kegiatan LPK Tingkat nasional tahun 2013 ini akan berlangsung dari tanggal 22-27 Oktober 2013. Kegiatan ini diikuti oleh anggota Dewan Kerja Daerah dan Cabang dari seluruh Indonesia. Jumlah peserta yang hadir saat ini adalah 20 orang Purta dan dan 8 orang Putri, Jumlah keseluruhan 28 Orang, dan masih ada 4 Peserta dari Papua barat yang masih dalam perjalanan.

Adapun Kwartir Daerah yang tidak mengirimkan peserta yaitu Kwarda : Sulawesi tengah, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Bengkulu, NTT, Sulawesi Barat, Gorontalo, Jawa Timur, Aceh, Bali. Selama pelatihan para peserta akan mendapatkan materi yang berkaitan dengan kepemimpinan, penguatan karakter, pengetahuan dan keterampilan kepramukaan, kebijakan Gerakan Pramuka Nasional, Outdoor (dalam bentuk outbone, pengembangan diri, menajemen dan materi pengembangan kepribadian yang ditata dalam suatu kurikulum pelatihan.

Humas : Yd

KPDK Nasional 2013 � Be a Better Rover � tingkatkan kualitas kepemimpinan dan manajerial Pramuka Penegak dan Pandega.

162908_KPDK.jpg
Cibubur, Kak Azrul Azwar selaku Ka Kwarnas Gerakan Pramuka membuka secara resmi kegiatan Kursus Pengelola Dewan Kerja (KPDK) Tingkat Nasional 2013 yang berlangsung di gedung Pusdiklatnas Cibubur, Jakarta Timur, selasa (8/10). Kegiatan KPDK kali ini mengambil tema “ Be a Better Rover “ dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas kepemimpinan dan manajerial Pramuka Penegak dan Pandega terutama bagi mereka yang berkesempatan mendapatkan pembinaan dalam wadah dewan kerja. Hadir dalam acara tersebut Kak Joko Mursitho Kapusdiklatnas Kwartir Nasional Gerakan Pramuka yang didampingi oleh kak Susi Yuliati.
Dalam kesempatan tersebut Ka Kwarnas menyampaikan materi tentang kebijakan Kwarnas dalam pembinaan T/D dan Dewan Kerja. Kak azrul juga mengingatkan kepada seluruh peserta yang mengikuti KPDK Nasional 2013 “ sebagai wadah bina yang bertanggung jawab mengelola kegiatan dan pembinaan Pramuka Penegak dan Pandega, anggota dewan kerja dituntut untuk memiliki pengetahuan dan kepemimpinan dan manajerial, untuk tujuan bina satuan pada khususnya dan bina masyarakat pada umumnya sesuai dengan tema Be a better rover”.
Sementara itu Ketua Sangga Kerja, Kurniawan mengatakan “ kegiatan KPDK nasional ini berlangsung dari tanggal 7-8 Oktober 2013 yang diikuti oleh rekan-rekan anggota Dewan Kerja Daerah dan Cabang berjumlah 27 orang yang terdiri 18 peserta putera dan 9 peserta putri, yang seharusnya diikuti oleh 33 Kwarda namun ada 12 Kwarda yang tidak mengirimkan peserta diantaranya Kwarda Sulawesi Utara, Kepulauan Riau, Sulawesi Tengah, Kalimantan Barat, Maluku, Kalimantan Timur, D.I Yogyakarta, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Barat, Gorontalo, Maluku, Papua dan Papua Barat”.
Selama pelatihan para peserta mendapatkan materi yang disampaikan Perwakilan Andalan Nasional, unsure cendikiawan dan praktisi serta unsur Dewan Kerja Nasional yang berkaitan dengan kepemimpinan, penguatan karakter, pengetahuan dan keterampilan kepramukaan, kebijakan Gerakan Pramuka Nasional, Keterampilan Manajemen yang dilakukan secara Outdoor dalam bentuk Outbone, Pengembangan diri, manajemen dan materi wawasan yang ditata dalam satu kurikulum pelatihan.

(Humas / foto : Yd)

Jumat, 11 Oktober 2013

SURVIVAL


Mengapa Ada Survival
Timbulnya kebutuhan survival karena adanya usaha manusia untuk keluar dari kesulitan yang dihadapi. Kesulitan-kesulitan tsb antara lain :

Keadaan alam (cuaca dan
medan)
Keadaan mahluk hidup disekitar kita (binatang dan tumbuhan)
Keadaan diri sendiri (mental, fisik, dan kesehatan)

Banyaknya kesulitan-kesulitan tsb biasanya timbul akibat kesalahan-kesalahan kita sendiri.
Definisi Survival
Arti survival sendiri terdapat berbagai macam versi, yang akan kita bahas di sini hanyalah menurut versi pencinta alam

S : Sadar dalam keadaan gawat darurat
U : Usahakan untuk tetap tenang dan tabah
R : Rasa takut dan putus asa hilangkan
V : Vitalitas tingkatkan
I : Ingin tetap hidup dan selamat itu tujuannya
V : Variasi alam bisa dimanfaatkan
A : Asal mengerti, berlatih dan tahu caranya
L : Lancar, slaman, slumun, slamet

Jika anda tersesat atau mengalami musibah, ingat-ingatlah arti survival tsb, agar dapat membantu anda keluar dari kesulitan. Dan yang perlu ditekankan jika anda tersesat yaitu istilah "STOP" yang artinya :

S : Stop & seating / berhenti dan duduklah
T : Thingking / berpikirlah
O : Observe / amati keadaan sekitar
P : Planning / buat rencana mengenai tindakan yang harus dilakukan
Kebutuhan survival
Yang harus dipunyai oleh seorang survivor (penyelamat)
1. Sikap mental
- Semangat untuk tetap hidup
- Kepercayaan diri
- Akal sehat
- Disiplin dan rencana matang
- Kemampuan belajar dari pengalaman
2. Pengetahuan
- Cara membuat bivak
- Cara memperoleh air
- Cara mendapatkan makanan
- Cara membuat api
- Pengetahuan orientasi
medan
- Cara mengatasi gangguan binatang
- Cara mencari pertolongan
3. Pengalaman dan latihan
- Latihan mengidentifikasikan tanaman
- Latihan membuat trap, dll
4. Peralatan
- Kotak survival
- Pisau jungle , dll
5. Kemauan belajar 
Langkah yang harus ditempuh bila anda/kelompok anda tersesat :
Mengkoordinasi anggota
Melakukan pertolongan pertama (penenangan terhadap anggota yang lemah)
Melihat kemampuan anggota (fisik, mental)
Mengadakan orientasi medan (naik ke tempat tertinggi seperti puncak pohon dll)
Mengadakan penjatahan makanan (di handel satu orang atas keputusan bersama)
Membuat rencana dan pembagian tugas
Berusaha menyambung komunikasi dengan dunia kuar (kode S O S asap dll)
Membuat jejak dan perhatian (api, asap, susunan batu dll)
Mencari pertolongan (penebang kayu, pendaki lainnya, jaga wana dll)
Usahakan untuk tidak terpisah sendiri - sendiri (team work)
Bahaya-bahaya dalam survival
Banyak sekali bahaya dalam survival yang akan kita hadapi, antara lain :
1. Ketegangan dan panik
Pencegahan :
- Sering berlatih
- Berpikir positif dan optimis
- Persiapan fisik dan mental
2. Matahari / panas
- Kelelahan panas
- Kejang panas
- Sengatan panas
Keadaan yang menambah parahnya keadaan panas :
- Penyakit akut/kronis
- Baru sembuh dari penyakit
- Demam
- Baru memperoleh vaksinasi
- Kurang tidur
- Kelelahan
- Terlalu gemuk
- Penyakit kulit yang merata
- Pernah mengalami sengatan udara panas
- Minum alkohol
- Dehidrasi

Pencegahan keadaan panas :
- Aklimitasi
- Persedian air
- Mengurangi aktivitas
- Garam dapur
- Pakaian :
- Longgar
- Lengan panjang
- Celana pendek
- Kaos oblong

3. Serangan penyakit
- Demam
- Disentri
- Typus
- Malaria

4. Kemerosotan mental
Gejala : Lemah, lesu, kurang dapat berpikir dengan baik, histeris
Penyebab : Kejiwaan dan fisik lemah
Keadaan lingkungan mencekam
Pencegahan : Usahakan tenang
Banyak berlatih
5. Bahaya binatang beracun dan berbisa
Keracunan
Gejala : Pusing dan muntah, nyeri dan kejang perut, kadang-kadang
mencret, kejang-kejang seluruh badan, bisa pingsan.
Penyebab : Makanan dan minuman beracun
Pencegahan : Air garam di minum
Minum air sabun mandi panas
Minum teh pekat
Di tohok anak tekaknya

6. Keletihan amat sangat

Pencegahan : Makan makanan berkalori
Membatasi kegiatan
7. Kelaparan
8. Lecet
9. Kedinginan

Untuk penurunan suhu tubuh < 30° C bisa menyebabkan kematian
Membuat Bivak (Shelter)
Tujuan : untuk melindungi dari angin, panas, hujan, dingin

Macam :
Shelter asli alam
Gua : Bukan tempat persembunyian binatang
Tidak ada gas beracun
Tidak mudah longsor
Shelter buatan dari alam
Shelter buatan

Syarat bivak :

Hindari daerah aliran air (lembah anai)
Di atas shelter tidak ada dahan pohon mati/rapuh
Bukan sarang nyamuk/serangga
Bahan kuat
Jangan terlalu merusak alam sekitar (alam sekitar sebagai tameng dari angin)
Terlindung langsung dari angin (di sekitar perdu, tidak di kaki bukit atau puncaknya)
Mengatasi Gangguan Binatang
a. Nyamuk
Obat nyamuk, autan, dll 
Bunga kluwih dibakar 
Gombal dan minyak tanah dibakar kemudian dimatikan sehingga asapnya bisa mengusir nyamuk 
Gosokkan sedikit garam pada bekas gigitan nyamuk

b. Laron
Mengusir laron yang terlalu banyak dengan cabe yang digantungkan

c. Lebah
Apabila disengat lebah :
Oleskan air bawang merah pada luka berkali-kali 
Tempelkan tanah basah/liat di atas luka 
Jangan dipijit-pijit 
Tempelkan pecahan genting panas di atas luka

d. Lintah

Apabila digigit lintah :
Teteskan air tembakau pada lintahnya
Taburkan garam di atas lintahnya
Teteskan sari jeruk mentah pada lintahnya
Taburkan abu rokok di atas lintahnya

e. Semut
Gosokkan obat gosok pada luka gigitan 
Letakkan cabe merah pada jalan semut 
Letakkan sobekan daun sirih pada jalan semut

f. Kalajengking dan lipan
Pijatlah daerah sekitar luka sampai racun keluar 
Ikatlah tubuh di sebelah pangkal yang digigit 
Tempelkan asam yang dilumatkan di atas luka 
Bobokkan serbuk lada dan minyak goreng pada luka 
Taburkan garam di sekeliling bivak untuk pencegahan 
Membuat Perangkap (Trap)
Macam-macam trap :

Perangkap model menggantung 
Perangkap tali sederhana 
Perangkap lubang jerat 
Perangkap menimpa 
Apace foot share

Bahan :

tali/kawat 
Umpan 
Batang kayu 
Cabang pohon 
Membaca Jejak
Jenis :

Jejak buatan : dibuat oleh manusia 
Jejak alami : tanda jejak sebagai tanda keadaan lingkungan

Jejak alami biasanya menyatakan tentang :

Jenis binatang yang lewat 
Arah gerak binatang 
Besar kecilnya binatang 
Cepat lambatnya gerak binatang
Membaca jejak alami dapat diketahui dari :

Kotoran yang tersisa

Pohon atau ranting yang patah 
Lumpur atau tanah yang tercecer di atas rumput 
Air
Seseorang dalam keadaan normal dan sehat dapat bertahan sekitar 20 – 30 hari tanpa makan, tapi orang tsb hanya dapat bertahan hidup 3 - 5 hari saja tanpa air.

Air yang tidak perlu dimurnikan :

Hujan (Tampung dengan ponco atau-daun yang lebar dan alirkan ke tempat penampungan)
Dari tanaman rambat/rotan
Potong setinggi mungkin lalu potong pada bagian dekat tanah, air yang menetes dapat langsung ditampung atau diteteskan ke dalam mulut
Dari tanaman (Air yang terdapat pada bunga (kantung semar) dan lumut)

Air yang harus dimurnikan terlebih dahulu :

Air sungai besar
Air sungai tergenang
Air yang didapatkan dengan menggali pasir di pantai (+ 5 meter dari batas pasang surut)
Air di daerah sungai yang kering, caranya dengan menggali lubang di bawah batuan
Air dari batang pisang, caranya tebang batang pohon pisang, sehingga yang tersisa tinggal bawahnya lalu buat lubang maka air akan keluar, biasanya dapat keluar sampai 3 kali pengambilan 
Makanan
Patokan memilih makanan :
  Makanan yang di makan kera juga bisa di makan manusia
  Hati-hatilah pada tanaman dan buah yang berwarna mencolok
  Hindari makanan yang mengeluarakan getah putih, seperti sabun kecuali sawo
  Tanaman yang akan dimakan di coba dulu dioleskan pada tangan-lengan-bibir-lidah,
 tunggu sesaat. Apabila aman bisa dimakan

  Hindari makanan yang terlalu pahit atau asam
  Hubungan air dan makanan
  Untuk air yang mengandung karbohidrat memerlukan air yang sedikit
  Makanan ringan yang dikemas akan mempercepat kehausan
  Makanan yang mengandung protein butuh air yang banyak
Tumbuhan yang dapat dimakan
Dari batangnya :
  Batang pohon pisang (putihnya)
  Bambu yang masih muda (rebung)
  Pakis dalamnya berwarna putih
  Sagu dalamnya berwarna putih
  Tebu
Dari daunnya :
  Selada air
  Rasamala (yang masih muda)
  Daun mlinjo
  Singkong
  Akar dan umbinya :
  Ubi jalar, talas, singkong
Buahnya :
  Arbei, asam jawa, juwet
Tumbuhan yang dapat dimakan seluruhnya :
  Jamur merang, jamur kayu
Ciri-ciri jamur beracun :
  Mempunyai warna mencolok
  Baunya tidak sedap
  Bila dimasukkan ke dalam nasi, nasinya menjadi kuning
  Sendok menjadi hitam bila dimasukkan ke dalam masakan
  Bila diraba mudah hancur
  Punya cawan/bentuk mangkok pada bagian pokok batangnya
  Tumbuh dari kotoran hewan
  Mengeluarkan getah putih
Binatang yang bisa dimakan
  Belalang
  Jangkrik
  Tempayak putih (gendon)
  Cacing
  Jenis burung
  Laron
  Lebah , larva, madu
  Siput
  Kadal : bagia belakang dan ekor
  Katak hijau
  Ular : 1/3 bagian tubuh tengahnya
  Binatang besar lainnya
Binatang yang tidak bisa dimakan
  Mengandung bisa : lipan dan kalajengking
  Mengandung racun : penyu laut
  Mengandung bau yang khas : sigung 
Api
Bila mempunyai bahan untuk membuat api, yang perlu diperhatikan adalah jangan membuat api terlalu besar tetapi buatlah api yang kecil beberapa buah, hal ini lebih baik dan panas yang dihasilkan merata.

    Dengan lensa / Kaca pembesar
Fokuskan sinar pada satu titik dimana diletakkan bahan yang mudah terbakar.
     Gesekan kayu dengan kayu.
Cara ini adalah cara yang paling susah, caranya dengan menggesek-gesekkan dua buah batang kayu sehingga panas dan kemudian dekatkan bahan penyala, sehingga terbakar
     Busur dan gurdi
Buatlah busur yang kuat dengan mempergunakan tali sepatu atau parasut, gurdikan kayu keras pada kayu lain sehingga terlihat asap dan sediakan bahan penyala agar mudah tebakar.
Bahan penyala yang baik adalah kawul terdapat pada dasar kelapa, atau daun aren
Survival kit
Survival kit ialah perlengkapan untuk survival yang harus dibawa dalam perjalanan :
·        Perlengkapan memancing 
·        Pisau 
·        Tali kecil 
·        Senter kecil + cadangan lampu dan baterai
·        Cermin suryakanta, cermin kecil 
·        Peluit 
·        Korek api yang disimpan dalam tempat kedap air (kapsul film/slide foto)
·        Tablet garam, norit 
·        Obat-obatan pribadi 
·        Jarum + benang + peniti :)

Jumat, 04 Oktober 2013

Mr. Neville Tomkins, International Commissioner the Scouts Australia.


316745_HKN_6325.JPG


Kwartir Nasional Gerakan Pramuka hari ini (3/10) pada pukul 10.00 wib menerima tamu Mr. Neville Tomkins, International Commissioner the Scouts Australia.
Mr. Neville diterima oleh Kak Azrul Azwar selaku Ka Kwarnas Gerakan Pramuka bersama Kak Irid F. Agoes,  Waka Kwarnas  Bidang Hubungan Internasional/International Commissioner,   Kak Amoroso Katamsi , Waka Kwarnas Bidang Organisasi, Kak Eris Erryanto, Waka Kwarnas Bidang Abdimas dan Pramuka Peduli,  Kak Joedyaningsih , Sesjen Kwarnas, Kak Ramli Sairin, Bendahara Kwarnas, Kak Fachry Sulaiman,  Andalan Nasional  Bidang Hublu  serta  staf Kwarnas.
Dalam pertemuan tersebut dibahas beberapa rencana kerjasama antara kedua belah pihak,  antara lain  rencana pengiriman 2 orang pramuka penggalang ke Jambore Nasional Australia tahun 2016, pertukaran pramuka Indonesia dan Australia,   dan penugasan pramuka   Australia  di Gerakan  Pramuka sebagai relawan selama 12 bulan.
Mr. Neville  sangat mengharapkan terlaksananya kerjasama  ini dalam rangka mengisi diplomasi antar masyarakat Australia dan Indonesia.  Untuk itu dalam waktu yang tidak terlalu lama akan ditandatangani understanding antara kedua belah fihak sebelum ditingkatkan menjadi MOU. Mr Neville Tomkins  tiba semalam dan akan berada di Jakarta hingga tanggal 6 Oktober 2013. Acara lain selama di Jakarta, adalah meninjau Bumi Perkemahan Cibubur, latihan gugusdepan  dan jamboree ranting di Jakarta.
[Humas /Foto : Kak Siswanto]

Kakwarnas Dukung Kemah Sako Masyarakat Adat Papua


599858_1.JPG

             Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Prof. Dr. H. Azrul Azwar, MPH sangat mendukung pelaksanaan Perkemahan Sako Masyarakat Adat Papua. Pernyataan tersebut disampaikan saat menerima Ketua Umum Lembaga Masyarakat Adat Papua, Lenis Kogoya, S.Th, M.Hum di ruang rapat pimpinan Kwarnas, Kantor Kwarnas Gerakan Pramuka, Jakarta, Selasa siang (1/10)
            Kita berharap Gerakan Pramuka punya peran penting dalam menciptakan perdamaian warga Papua karena diyakini bahwa pramuka masih diterima kehadirannya, kata Kak Azrul Azwar.
            Penyelenggaraan Kemah Sako Masyarakat Adat Papua ini ungkap Lenis Kogoya adalah menanamkan wawasan kebangsaan bagi seluruh warga masyarakat adat Papua agar tetap dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
            “Pramuka dianggap mampu mengubah sikap  keindonesiaan dan hidup secara damai dengan warga lain untuk saling toleransi sesama warga sebangsa, tegas Lenis yang sengaja datang ke Jakarta untuk meminta dukungan baik kepada pemerintah pusat maupun kepada Kwartir Nasional Gerakan Pramuka.
            Kegiatan yang mengangkat tema “Papua Bangkit, Mandiri dan Sejahtera dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia”, ini akan dilaksanakan pada tanggal 13 – 17 Nopember 2013 di Wamena, Jayawijaya, Papua.
            Adapun tujuan dari Kemah  Sako Masyarakat Adat Pupua ini adalah 1) Mempererat persatuan dan kesatuan masyarakat Papua dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia, 2) Mempersiapkan generasi muda sebagai warga negara yang baik dan kader pimpinan Bangsa yang tangguh pada masa depan, dan 3) Mempercepat pembangunan fisik dan nonfisik masyarakat Papua secara keseluruhan.
            Sementara pesertanya adalah perwakilan Lembaga Masyarakat Adat Propinsi Papua dan Papua Barat : 38 Kabupaten @5 peserta = 190 orang serta anggota Gerakan Pramuka Penegak dan Pandega dari 6 Kwartir Cabang (Jayawijaya, Lanijaya, Tolikara, Mamberamo Tengah, Yalimo, Puncak Jaya ) @20 orang = 120 orang

Mr. Neville Tomkins, International Commissioner the Scouts Australia.


316745_HKN_6325.JPG

Kwartir Nasional Gerakan Pramuka hari ini (3/10) pada pukul 10.00 wib menerima tamu Mr. Neville Tomkins, International Commissioner the Scouts Australia.
Mr. Neville diterima oleh Kak Azrul Azwar selaku Ka Kwarnas Gerakan Pramuka bersama Kak Irid F. Agoes,  Waka Kwarnas  Bidang Hubungan Internasional/International Commissioner,   Kak Amoroso Katamsi , Waka Kwarnas Bidang Organisasi, Kak Eris Erryanto, Waka Kwarnas Bidang Abdimas dan Pramuka Peduli,  Kak Joedyaningsih , Sesjen Kwarnas, Kak Ramli Sairin, Bendahara Kwarnas, Kak Fachry Sulaiman,  Andalan Nasional  Bidang Hublu  serta  staf Kwarnas.
Dalam pertemuan tersebut dibahas beberapa rencana kerjasama antara kedua belah pihak,  antara lain  rencana pengiriman 2 orang pramuka penggalang ke Jambore Nasional Australia tahun 2016, pertukaran pramuka Indonesia dan Australia,   dan penugasan pramuka   Australia  di Gerakan  Pramuka sebagai relawan selama 12 bulan.
Mr. Neville  sangat mengharapkan terlaksananya kerjasama  ini dalam rangka mengisi diplomasi antar masyarakat Australia dan Indonesia.  Untuk itu dalam waktu yang tidak terlalu lama akan ditandatangani understanding antara kedua belah fihak sebelum ditingkatkan menjadi MOU. Mr Neville Tomkins  tiba semalam dan akan berada di Jakarta hingga tanggal 6 Oktober 2013. Acara lain selama di Jakarta, adalah meninjau Bumi Perkemahan Cibubur, latihan gugusdepan  dan jamboree ranting di Jakarta.
[Humas /Foto : Kak Siswanto]

Selasa, 01 Oktober 2013