SAKA Bakti Husada Kota Malang

Jumat, 11 Oktober 2013

SURVIVAL


Mengapa Ada Survival
Timbulnya kebutuhan survival karena adanya usaha manusia untuk keluar dari kesulitan yang dihadapi. Kesulitan-kesulitan tsb antara lain :

Keadaan alam (cuaca dan
medan)
Keadaan mahluk hidup disekitar kita (binatang dan tumbuhan)
Keadaan diri sendiri (mental, fisik, dan kesehatan)

Banyaknya kesulitan-kesulitan tsb biasanya timbul akibat kesalahan-kesalahan kita sendiri.
Definisi Survival
Arti survival sendiri terdapat berbagai macam versi, yang akan kita bahas di sini hanyalah menurut versi pencinta alam

S : Sadar dalam keadaan gawat darurat
U : Usahakan untuk tetap tenang dan tabah
R : Rasa takut dan putus asa hilangkan
V : Vitalitas tingkatkan
I : Ingin tetap hidup dan selamat itu tujuannya
V : Variasi alam bisa dimanfaatkan
A : Asal mengerti, berlatih dan tahu caranya
L : Lancar, slaman, slumun, slamet

Jika anda tersesat atau mengalami musibah, ingat-ingatlah arti survival tsb, agar dapat membantu anda keluar dari kesulitan. Dan yang perlu ditekankan jika anda tersesat yaitu istilah "STOP" yang artinya :

S : Stop & seating / berhenti dan duduklah
T : Thingking / berpikirlah
O : Observe / amati keadaan sekitar
P : Planning / buat rencana mengenai tindakan yang harus dilakukan
Kebutuhan survival
Yang harus dipunyai oleh seorang survivor (penyelamat)
1. Sikap mental
- Semangat untuk tetap hidup
- Kepercayaan diri
- Akal sehat
- Disiplin dan rencana matang
- Kemampuan belajar dari pengalaman
2. Pengetahuan
- Cara membuat bivak
- Cara memperoleh air
- Cara mendapatkan makanan
- Cara membuat api
- Pengetahuan orientasi
medan
- Cara mengatasi gangguan binatang
- Cara mencari pertolongan
3. Pengalaman dan latihan
- Latihan mengidentifikasikan tanaman
- Latihan membuat trap, dll
4. Peralatan
- Kotak survival
- Pisau jungle , dll
5. Kemauan belajar 
Langkah yang harus ditempuh bila anda/kelompok anda tersesat :
Mengkoordinasi anggota
Melakukan pertolongan pertama (penenangan terhadap anggota yang lemah)
Melihat kemampuan anggota (fisik, mental)
Mengadakan orientasi medan (naik ke tempat tertinggi seperti puncak pohon dll)
Mengadakan penjatahan makanan (di handel satu orang atas keputusan bersama)
Membuat rencana dan pembagian tugas
Berusaha menyambung komunikasi dengan dunia kuar (kode S O S asap dll)
Membuat jejak dan perhatian (api, asap, susunan batu dll)
Mencari pertolongan (penebang kayu, pendaki lainnya, jaga wana dll)
Usahakan untuk tidak terpisah sendiri - sendiri (team work)
Bahaya-bahaya dalam survival
Banyak sekali bahaya dalam survival yang akan kita hadapi, antara lain :
1. Ketegangan dan panik
Pencegahan :
- Sering berlatih
- Berpikir positif dan optimis
- Persiapan fisik dan mental
2. Matahari / panas
- Kelelahan panas
- Kejang panas
- Sengatan panas
Keadaan yang menambah parahnya keadaan panas :
- Penyakit akut/kronis
- Baru sembuh dari penyakit
- Demam
- Baru memperoleh vaksinasi
- Kurang tidur
- Kelelahan
- Terlalu gemuk
- Penyakit kulit yang merata
- Pernah mengalami sengatan udara panas
- Minum alkohol
- Dehidrasi

Pencegahan keadaan panas :
- Aklimitasi
- Persedian air
- Mengurangi aktivitas
- Garam dapur
- Pakaian :
- Longgar
- Lengan panjang
- Celana pendek
- Kaos oblong

3. Serangan penyakit
- Demam
- Disentri
- Typus
- Malaria

4. Kemerosotan mental
Gejala : Lemah, lesu, kurang dapat berpikir dengan baik, histeris
Penyebab : Kejiwaan dan fisik lemah
Keadaan lingkungan mencekam
Pencegahan : Usahakan tenang
Banyak berlatih
5. Bahaya binatang beracun dan berbisa
Keracunan
Gejala : Pusing dan muntah, nyeri dan kejang perut, kadang-kadang
mencret, kejang-kejang seluruh badan, bisa pingsan.
Penyebab : Makanan dan minuman beracun
Pencegahan : Air garam di minum
Minum air sabun mandi panas
Minum teh pekat
Di tohok anak tekaknya

6. Keletihan amat sangat

Pencegahan : Makan makanan berkalori
Membatasi kegiatan
7. Kelaparan
8. Lecet
9. Kedinginan

Untuk penurunan suhu tubuh < 30° C bisa menyebabkan kematian
Membuat Bivak (Shelter)
Tujuan : untuk melindungi dari angin, panas, hujan, dingin

Macam :
Shelter asli alam
Gua : Bukan tempat persembunyian binatang
Tidak ada gas beracun
Tidak mudah longsor
Shelter buatan dari alam
Shelter buatan

Syarat bivak :

Hindari daerah aliran air (lembah anai)
Di atas shelter tidak ada dahan pohon mati/rapuh
Bukan sarang nyamuk/serangga
Bahan kuat
Jangan terlalu merusak alam sekitar (alam sekitar sebagai tameng dari angin)
Terlindung langsung dari angin (di sekitar perdu, tidak di kaki bukit atau puncaknya)
Mengatasi Gangguan Binatang
a. Nyamuk
Obat nyamuk, autan, dll 
Bunga kluwih dibakar 
Gombal dan minyak tanah dibakar kemudian dimatikan sehingga asapnya bisa mengusir nyamuk 
Gosokkan sedikit garam pada bekas gigitan nyamuk

b. Laron
Mengusir laron yang terlalu banyak dengan cabe yang digantungkan

c. Lebah
Apabila disengat lebah :
Oleskan air bawang merah pada luka berkali-kali 
Tempelkan tanah basah/liat di atas luka 
Jangan dipijit-pijit 
Tempelkan pecahan genting panas di atas luka

d. Lintah

Apabila digigit lintah :
Teteskan air tembakau pada lintahnya
Taburkan garam di atas lintahnya
Teteskan sari jeruk mentah pada lintahnya
Taburkan abu rokok di atas lintahnya

e. Semut
Gosokkan obat gosok pada luka gigitan 
Letakkan cabe merah pada jalan semut 
Letakkan sobekan daun sirih pada jalan semut

f. Kalajengking dan lipan
Pijatlah daerah sekitar luka sampai racun keluar 
Ikatlah tubuh di sebelah pangkal yang digigit 
Tempelkan asam yang dilumatkan di atas luka 
Bobokkan serbuk lada dan minyak goreng pada luka 
Taburkan garam di sekeliling bivak untuk pencegahan 
Membuat Perangkap (Trap)
Macam-macam trap :

Perangkap model menggantung 
Perangkap tali sederhana 
Perangkap lubang jerat 
Perangkap menimpa 
Apace foot share

Bahan :

tali/kawat 
Umpan 
Batang kayu 
Cabang pohon 
Membaca Jejak
Jenis :

Jejak buatan : dibuat oleh manusia 
Jejak alami : tanda jejak sebagai tanda keadaan lingkungan

Jejak alami biasanya menyatakan tentang :

Jenis binatang yang lewat 
Arah gerak binatang 
Besar kecilnya binatang 
Cepat lambatnya gerak binatang
Membaca jejak alami dapat diketahui dari :

Kotoran yang tersisa

Pohon atau ranting yang patah 
Lumpur atau tanah yang tercecer di atas rumput 
Air
Seseorang dalam keadaan normal dan sehat dapat bertahan sekitar 20 – 30 hari tanpa makan, tapi orang tsb hanya dapat bertahan hidup 3 - 5 hari saja tanpa air.

Air yang tidak perlu dimurnikan :

Hujan (Tampung dengan ponco atau-daun yang lebar dan alirkan ke tempat penampungan)
Dari tanaman rambat/rotan
Potong setinggi mungkin lalu potong pada bagian dekat tanah, air yang menetes dapat langsung ditampung atau diteteskan ke dalam mulut
Dari tanaman (Air yang terdapat pada bunga (kantung semar) dan lumut)

Air yang harus dimurnikan terlebih dahulu :

Air sungai besar
Air sungai tergenang
Air yang didapatkan dengan menggali pasir di pantai (+ 5 meter dari batas pasang surut)
Air di daerah sungai yang kering, caranya dengan menggali lubang di bawah batuan
Air dari batang pisang, caranya tebang batang pohon pisang, sehingga yang tersisa tinggal bawahnya lalu buat lubang maka air akan keluar, biasanya dapat keluar sampai 3 kali pengambilan 
Makanan
Patokan memilih makanan :
  Makanan yang di makan kera juga bisa di makan manusia
  Hati-hatilah pada tanaman dan buah yang berwarna mencolok
  Hindari makanan yang mengeluarakan getah putih, seperti sabun kecuali sawo
  Tanaman yang akan dimakan di coba dulu dioleskan pada tangan-lengan-bibir-lidah,
 tunggu sesaat. Apabila aman bisa dimakan

  Hindari makanan yang terlalu pahit atau asam
  Hubungan air dan makanan
  Untuk air yang mengandung karbohidrat memerlukan air yang sedikit
  Makanan ringan yang dikemas akan mempercepat kehausan
  Makanan yang mengandung protein butuh air yang banyak
Tumbuhan yang dapat dimakan
Dari batangnya :
  Batang pohon pisang (putihnya)
  Bambu yang masih muda (rebung)
  Pakis dalamnya berwarna putih
  Sagu dalamnya berwarna putih
  Tebu
Dari daunnya :
  Selada air
  Rasamala (yang masih muda)
  Daun mlinjo
  Singkong
  Akar dan umbinya :
  Ubi jalar, talas, singkong
Buahnya :
  Arbei, asam jawa, juwet
Tumbuhan yang dapat dimakan seluruhnya :
  Jamur merang, jamur kayu
Ciri-ciri jamur beracun :
  Mempunyai warna mencolok
  Baunya tidak sedap
  Bila dimasukkan ke dalam nasi, nasinya menjadi kuning
  Sendok menjadi hitam bila dimasukkan ke dalam masakan
  Bila diraba mudah hancur
  Punya cawan/bentuk mangkok pada bagian pokok batangnya
  Tumbuh dari kotoran hewan
  Mengeluarkan getah putih
Binatang yang bisa dimakan
  Belalang
  Jangkrik
  Tempayak putih (gendon)
  Cacing
  Jenis burung
  Laron
  Lebah , larva, madu
  Siput
  Kadal : bagia belakang dan ekor
  Katak hijau
  Ular : 1/3 bagian tubuh tengahnya
  Binatang besar lainnya
Binatang yang tidak bisa dimakan
  Mengandung bisa : lipan dan kalajengking
  Mengandung racun : penyu laut
  Mengandung bau yang khas : sigung 
Api
Bila mempunyai bahan untuk membuat api, yang perlu diperhatikan adalah jangan membuat api terlalu besar tetapi buatlah api yang kecil beberapa buah, hal ini lebih baik dan panas yang dihasilkan merata.

    Dengan lensa / Kaca pembesar
Fokuskan sinar pada satu titik dimana diletakkan bahan yang mudah terbakar.
     Gesekan kayu dengan kayu.
Cara ini adalah cara yang paling susah, caranya dengan menggesek-gesekkan dua buah batang kayu sehingga panas dan kemudian dekatkan bahan penyala, sehingga terbakar
     Busur dan gurdi
Buatlah busur yang kuat dengan mempergunakan tali sepatu atau parasut, gurdikan kayu keras pada kayu lain sehingga terlihat asap dan sediakan bahan penyala agar mudah tebakar.
Bahan penyala yang baik adalah kawul terdapat pada dasar kelapa, atau daun aren
Survival kit
Survival kit ialah perlengkapan untuk survival yang harus dibawa dalam perjalanan :
·        Perlengkapan memancing 
·        Pisau 
·        Tali kecil 
·        Senter kecil + cadangan lampu dan baterai
·        Cermin suryakanta, cermin kecil 
·        Peluit 
·        Korek api yang disimpan dalam tempat kedap air (kapsul film/slide foto)
·        Tablet garam, norit 
·        Obat-obatan pribadi 
·        Jarum + benang + peniti :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar