Jakarta (2/7),
Seluruh Peserta yang mengikuti Pertemuan Pramuka Luar Biasa (PPLB Nas)
2013 atau anak berkebutuhan khusus, Mereka sama saja dengan anak-anak
normal yang pada intinya mereka harus bekerja dan bisa hidup mandiri dan
berbaur bersama masyarakat walaupun dengan IQ dibawah Normal. Hal
tersebut disampaikan oleh Kak Narno Panitia PPLB Nasional 2013 yang
ditemui Team Jurnal disela-sela Kegiatan Iptek Khusus yaitu membuat
Batik Celup yang diikuti oleh peserta golongan C atau Tunagrahita.
Diharapkan para peserta mendapatkan pengalaman dari apa yang mereka
peroleh dalam kegiatan PPLB Nasional ini. Salah satunya adalah dapat dan
bisa mengembangkan beragam corak batik sesuai dengan daerah Kontingen
masing-masing. Pembuatan batik Celup merupakan cara sederhana untuk
terus dikembangkan agar bisa menjadi tumpuan dimasa yang akan datang.
Sementara itu Kak Sisilia, Pindamping
perwakilan dari SLB YPAC Mamalayang Manado Provinsi Sulawesi Utara. Kak
Sisilia menambahkan bahwa SLB YPAC Mamalayang yang sudah 4 kali
mengikuti kegiatan PPLB Tingkat Nasional. Walaupun mereka adalah anak
berkebutuhan khusus, mereka sangat bangga dan bukan menjadi kendala
untuk mengikuti kegiatan 5 tahunan Gerakan Pramuka. Dengan adanya
kegiatan tersebut diharapkan akan semakin memperkaya khasanah kekayaan
di Nusantara terutama Batik, kalau dahulu batik hanya terdapat di Pulau
Jawa tetapi sekarang di Sulawesi Utara tepatnya daerah Belang ada batik
yang mereka sebut dengan Batik Kain Bentenan.
[Sumber: Text & Foto: Yudhi/Mahali]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar