Selasa, 02 Juli 2013

Iptek Khusus Batik Celup cara sederhana mengembangkan Seni batik Di Nusantara.


228104_1.jpg

Jakarta (2/7), Seluruh Peserta yang mengikuti Pertemuan Pramuka Luar Biasa (PPLB Nas) 2013 atau anak berkebutuhan khusus, Mereka sama saja dengan anak-anak normal yang pada intinya mereka harus bekerja dan bisa hidup mandiri dan berbaur bersama masyarakat walaupun dengan IQ dibawah Normal. Hal tersebut disampaikan oleh Kak Narno Panitia PPLB Nasional 2013 yang ditemui Team Jurnal disela-sela Kegiatan Iptek Khusus yaitu membuat Batik Celup yang diikuti oleh peserta golongan C atau Tunagrahita. Diharapkan para peserta mendapatkan pengalaman dari apa yang mereka peroleh dalam kegiatan PPLB Nasional ini. Salah satunya adalah dapat dan bisa mengembangkan beragam corak batik sesuai dengan daerah Kontingen masing-masing. Pembuatan batik Celup merupakan cara sederhana untuk terus dikembangkan agar bisa menjadi tumpuan dimasa yang akan datang.
Sementara itu  Kak Sisilia,  Pindamping perwakilan dari SLB YPAC Mamalayang Manado Provinsi Sulawesi Utara. Kak Sisilia menambahkan bahwa SLB YPAC Mamalayang yang sudah 4 kali mengikuti kegiatan PPLB Tingkat Nasional. Walaupun mereka adalah anak berkebutuhan khusus, mereka sangat bangga dan bukan  menjadi kendala untuk mengikuti kegiatan 5 tahunan Gerakan Pramuka. Dengan adanya kegiatan tersebut diharapkan akan semakin memperkaya khasanah kekayaan di Nusantara terutama Batik, kalau dahulu batik hanya terdapat di Pulau Jawa tetapi sekarang di Sulawesi Utara tepatnya daerah Belang ada batik yang mereka sebut dengan Batik Kain Bentenan.
[Sumber: Text & Foto: Yudhi/Mahali]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar