Selasa, 13 Agustus 2013

Kwarnas ikuti Apel Siaga Kesehatan Jelang Mudik Lebaran



133161_Untitled.jpg

Wamenkes.Prof.dr Ali Ghufron Mukti, M.Sc, PhD Berbincang dengan dr. Evi dan staf kwarnas saat Meninjau kesiapan Apel Siaga Kesehatan Jelang Mudik lebaran (25/7). Di Halaman Kantor Kemenkes.
Mudik Lebaran merupakan tradisi masyarakat Indonesia yang melibatkan jutaan orang dan setiap tahun cenderung mengalami peningkatan. Kondisi ini tentunya dapat mengakibatkan dampak dan ekonomi yang besar. Mengutip data Kementerian Perhubungan RI, jumlah pemudik diperkirakan tahun 2013 ini meningkat dari 17.326.060 (2012),  menjadi 18 juta jiwa lebih.
Menghadapi arus mudik lebaran, peran jajaran lintas sekor di tingkat pusat dan jajaran pemerintah daerah Provinsi, Kabupaten/Kota, beserta seluruh lapisan masyarakat termasuk dunia usaha untuk mendukung langkah-langkah pelaksanaan pelayanan kesehatan selama arus mudik sangat diperlukan.
Demikian pernyataan Wakil Menteri Kesehatan RI, Prof.dr. Ali Ghufron Mukti, M.Sc, PhD, selaku Inspektur Apel Siaga Pelayanan Kesehatan Mudik Lebaran di Halaman Kantor Kementerian Kesehatan RI, Jakarta (25/7).
Apel Siaga Pelayanan Kesehatan Mudik Lebaran diikuti oleh sekitar 250 personil Tim Kesehatan yang terdiri dari lintas program di Kementerian Kesehatan serta lintas sektor seperti PMI, Jasa Rahardja, TNI/Polri, Kwarnas Gerakan Pramuka, Dinas Kesehatan Provinsi/Kabupaten/Kota se-DKI Jakarta, perwakilan organisasi masyarakat, perwakilan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kemenkes di sekitar jalur mudik. Mereka semua menyiagakan ambulance dan para medisnya untuk acara apel tersebut.
Hadir pada apel tersebut Kak Kodrat Pramudho, Waka Kwarnas Bidang Humas dan Informatika dan Kak Joedyaningsih, Sesjen Kwarnas, serta 5 orang utusan Kwarnas sebagai peseta apel terdiri dari  Staf Kwarnas dan.Saka Bakti Husada
“Peranan Gerakan Pramuka sangat penting dan strategis dalam membantu petugas kesehatan dengan mengerahkan Anggota Pramuka Saka Bakti Husada di terminal, stasiun, bandara dan pelabuhan, yang membuka Pos Kesehatan di lokasi tersebut,” ujar Kak Kodrat. “Kwarnas baru tahun ini diikutsertakan pada apel siaga kesehatan di Kemenkes, namun setiap tahun keterlibatan anggota Gerakan Pramuka sudah ada dalam membantu petugas mudik melalui Karya Bakti Lebaran atau Pramuka Peduli lebaran,” tegasnya.
Pada kesempatan tersebut Prof. Ghufron menyampaikan 9 pesan bagi Jajaran Tim Kesehatan menghadapi arus mudik lebaran, yaitu :
Pertama, menyiagakan Puskesmas dan Rumah Sakit (RS) yang berada di jalur mudik lebaran melalui penyiapan tenaga dan logistik berupa paket obat, leaflet, spanduk, standing banner, identitas petugas, peta mudik lebaran, buku informasi fasilitas kesehatan yang akan didistribusikan di pos-pos kesehatan di lokasi-lokasi rawan kemacetan dan rawan kecelakaan.
Kedua, menyediakan pos kesehatan lapangan pada jalur mudik lebaran terutama di daerah rawan kecelakaan dan rawan kemacetan.
Ketiga, menyiagakan pos kesehatan di pelabuhan , bandara, dan pos lintas darat agar mampu menangani kegawatdaruratan, KLB dan masalah kesehatan akibat melonjaknya pemudik.
Keempat, mengintensifkan sistem kewaspadaan melalui pengumpulan data-data penyakit yang harus dipantau selama 24 jam selama masa periode arus mudik. Hal ini penting untuk mencegah terjadinya penyakit menular potensial KLB.
Kelima, melakukan pemeriksaan faktor risiko kecelakaan pada pengemudi bus yang mencakup pemeriksaan tekanan darah, amfetamin, alkohol dan guladarah sewaktu.
Keenam, melakukan pemeriksaan makanan-minuman dan pemeriksaan sanitasi tempat-tempat umum, seperti terminal, stasiun, pelabuhan dan rest area.
Ketujuh, menyampaikan pesan-pesan “mudik sehat” melalui media cetak dan media elektronik, khususnya pengemudi dan pemudik.
Kedelapan, menyiagakan layanan informasi melalui “Halo Kemenkes” di nomor telepon : (koe local) 500567.
Kesembilan, meningkatkan jejaring kemitraan antara jajaran lintas sector di tingkat pusat dan daerah beserta seluruh lapisan masyarakat. (ynt)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar