Wamenkes.Prof.dr Ali Ghufron Mukti, M.Sc, PhD Berbincang dengan dr. Evi dan staf kwarnas saat Meninjau kesiapan Apel Siaga Kesehatan Jelang Mudik lebaran (25/7). Di Halaman Kantor Kemenkes.
Mudik Lebaran
merupakan tradisi masyarakat Indonesia yang melibatkan jutaan orang dan
setiap tahun cenderung mengalami peningkatan. Kondisi ini tentunya dapat
mengakibatkan dampak dan ekonomi yang besar. Mengutip data Kementerian
Perhubungan RI, jumlah pemudik diperkirakan tahun 2013 ini meningkat
dari 17.326.060 (2012), menjadi 18 juta jiwa lebih.
Menghadapi arus mudik lebaran, peran
jajaran lintas sekor di tingkat pusat dan jajaran pemerintah daerah
Provinsi, Kabupaten/Kota, beserta seluruh lapisan masyarakat termasuk
dunia usaha untuk mendukung langkah-langkah pelaksanaan pelayanan
kesehatan selama arus mudik sangat diperlukan.
Demikian pernyataan Wakil Menteri
Kesehatan RI, Prof.dr. Ali Ghufron Mukti, M.Sc, PhD, selaku Inspektur
Apel Siaga Pelayanan Kesehatan Mudik Lebaran di Halaman Kantor
Kementerian Kesehatan RI, Jakarta (25/7).
Apel Siaga Pelayanan Kesehatan Mudik
Lebaran diikuti oleh sekitar 250 personil Tim Kesehatan yang terdiri
dari lintas program di Kementerian Kesehatan serta lintas sektor seperti
PMI, Jasa Rahardja, TNI/Polri, Kwarnas Gerakan Pramuka, Dinas Kesehatan
Provinsi/Kabupaten/Kota se-DKI Jakarta, perwakilan organisasi
masyarakat, perwakilan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kemenkes di sekitar
jalur mudik. Mereka semua menyiagakan ambulance dan para medisnya untuk
acara apel tersebut.
Hadir pada apel tersebut Kak Kodrat
Pramudho, Waka Kwarnas Bidang Humas dan Informatika dan Kak
Joedyaningsih, Sesjen Kwarnas, serta 5 orang utusan Kwarnas sebagai
peseta apel terdiri dari Staf Kwarnas dan.Saka Bakti Husada
“Peranan Gerakan Pramuka sangat penting
dan strategis dalam membantu petugas kesehatan dengan mengerahkan
Anggota Pramuka Saka Bakti Husada di terminal, stasiun, bandara dan
pelabuhan, yang membuka Pos Kesehatan di lokasi tersebut,” ujar Kak
Kodrat. “Kwarnas baru tahun ini diikutsertakan pada apel siaga kesehatan
di Kemenkes, namun setiap tahun keterlibatan anggota Gerakan Pramuka
sudah ada dalam membantu petugas mudik melalui Karya Bakti Lebaran atau
Pramuka Peduli lebaran,” tegasnya.
Pada kesempatan tersebut Prof. Ghufron menyampaikan 9 pesan bagi Jajaran Tim Kesehatan menghadapi arus mudik lebaran, yaitu :
Pertama, menyiagakan Puskesmas dan Rumah
Sakit (RS) yang berada di jalur mudik lebaran melalui penyiapan tenaga
dan logistik berupa paket obat, leaflet, spanduk, standing banner,
identitas petugas, peta mudik lebaran, buku informasi fasilitas
kesehatan yang akan didistribusikan di pos-pos kesehatan di
lokasi-lokasi rawan kemacetan dan rawan kecelakaan.
Kedua, menyediakan pos kesehatan lapangan pada jalur mudik lebaran terutama di daerah rawan kecelakaan dan rawan kemacetan.
Ketiga, menyiagakan pos kesehatan di
pelabuhan , bandara, dan pos lintas darat agar mampu menangani
kegawatdaruratan, KLB dan masalah kesehatan akibat melonjaknya pemudik.
Keempat, mengintensifkan sistem
kewaspadaan melalui pengumpulan data-data penyakit yang harus dipantau
selama 24 jam selama masa periode arus mudik. Hal ini penting untuk
mencegah terjadinya penyakit menular potensial KLB.
Kelima, melakukan pemeriksaan faktor
risiko kecelakaan pada pengemudi bus yang mencakup pemeriksaan tekanan
darah, amfetamin, alkohol dan guladarah sewaktu.
Keenam, melakukan pemeriksaan
makanan-minuman dan pemeriksaan sanitasi tempat-tempat umum, seperti
terminal, stasiun, pelabuhan dan rest area.
Ketujuh, menyampaikan pesan-pesan “mudik sehat” melalui media cetak dan media elektronik, khususnya pengemudi dan pemudik.
Kedelapan, menyiagakan layanan informasi melalui “Halo Kemenkes” di nomor telepon : (koe local) 500567.
Kesembilan, meningkatkan jejaring
kemitraan antara jajaran lintas sector di tingkat pusat dan daerah
beserta seluruh lapisan masyarakat. (ynt)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar