Apa yang dapat
terjadi bila seorang Pramuka Garuda bertemu Pramuka Garuda dari negara
lain? Banyak hal mestinya... Pagi itu, para Penggalang dan Penegak
Dhanapala berjumpa dengan empat orang Pramuka Garuda (Eagle Scout) yang
masih berusia belasan tahun. Mereka adalah Kevin Drumm, Nicholas Meehan, Zach Humulock, and Austin Nestlerode.
Kali
ini, cinderamata favorit yang menjadi "incaran" mereka adalah kacu
biru dengan gambar burung elang di belakangnya. Sangat eksklusif memang
kelihatannya. Bagi Pramuka Amerika, kacu berwarna biru ini tidak
boleh sembarangan dikenakan oleh mereka. Hanya Pramuka yang sudah
menyandang "Eagle Scout" atau Pramuka Garuda -lah yang boleh mengenakan
kacu khusus ini.
Berjumpa
dengan para sahabat baru yang datang jauh dari Amerika Serikat, tentu
tidak disia-siakan oleh para Penegak Dhanapala dan Laksmapasha. Selain
berbincang tentang pengalaman kegiatan kepramukaan di negara
masing-masing, mereka juga saling tukar cerita bagaimana mereka bisa
meraih Pramuka Garuda.
Selain itu, tukar menukar cinderamata juga tidak dilewatkan begitu
saja oleh Yudha Adyaksa dan Aditya Sigiro, Pandega dan Penegak
Dhanapala, serta Alif Nurfakhri dan Irfan Ardhiansyah, Penegak
Laksmapasha yang ternyata mereka juga pernah menjadi Pramuka Garuda
Golongan Penggalang dan Penegak. Gayung pun bersambut, setelah "klik"
bertemu dengan para Pramuka Garuda dari Indonesia ini, ternyata para
Pramuka Garuda Amerika ini tidak berkeberatan untuk menukarkan kacu
mereka ini dengan kacu merah putih dari Gerakan Pramuka Indonesia.
Walhasil, inilah tampilan mereka setelah tukar menukar kacu.
[Sumber Berita : http://dhanapalascout.blogspot.com/]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar