Jumat, 11 Januari 2013

When The Eagles Meets Eagles


758671_Dhanapala.jpg

Apa yang dapat terjadi bila seorang Pramuka Garuda bertemu Pramuka Garuda dari negara lain? Banyak hal mestinya... Pagi itu, para Penggalang dan Penegak Dhanapala berjumpa dengan empat orang Pramuka Garuda (Eagle Scout) yang masih berusia belasan tahun. Mereka adalah Kevin Drumm, Nicholas Meehan, Zach Humulock, and Austin Nestlerode.
Kali ini, cinderamata favorit yang menjadi "incaran" mereka adalah kacu biru dengan gambar burung elang di belakangnya. Sangat eksklusif memang kelihatannya. Bagi Pramuka Amerika, kacu berwarna biru ini tidak boleh sembarangan dikenakan oleh mereka. Hanya Pramuka yang sudah menyandang "Eagle Scout" atau Pramuka Garuda -lah yang boleh mengenakan kacu khusus ini.

Berjumpa dengan para sahabat baru yang datang jauh dari Amerika Serikat, tentu tidak disia-siakan oleh para Penegak Dhanapala dan Laksmapasha. Selain berbincang tentang pengalaman kegiatan kepramukaan di negara masing-masing, mereka juga saling tukar cerita bagaimana mereka bisa meraih Pramuka Garuda.

Selain itu, tukar menukar cinderamata juga tidak dilewatkan begitu saja oleh Yudha Adyaksa dan Aditya Sigiro, Pandega dan Penegak Dhanapala, serta Alif Nurfakhri dan Irfan Ardhiansyah, Penegak Laksmapasha yang ternyata mereka juga pernah menjadi Pramuka Garuda Golongan Penggalang dan Penegak. Gayung pun bersambut, setelah "klik" bertemu dengan para Pramuka Garuda dari Indonesia ini, ternyata para Pramuka Garuda Amerika ini tidak berkeberatan untuk menukarkan kacu mereka ini dengan kacu merah putih dari Gerakan Pramuka Indonesia. Walhasil, inilah tampilan mereka setelah tukar menukar kacu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar